Agar kesan kredibel dan terpercaya terlihat di mata para investor dan calon investornya, pemilik perusahaan tak ragu untuk menyiapkan fasilitas-fasilitas ‘bodong’, seperti kantor sewaan, produk investasi fiktif, dan lain-lain. Begitu calon investor percaya, maka mereka akan dengan mudah menanamkan modalnya pada investasi bodong yang ditawarkan.
Memiliki konsep yang hampir sama, skema ponzi dan skema piramida sama-sama memiliki individu yang tidak curiga atas investasi yang menjanjikan uang kembali dalam jumlah yang banyak dan waktu yang singkat.
Perbedaannya terletak pada pembuktian. Skema piramida lebih sulit dibuktikan dari skema ponzi karena mempunyai ahli hukum yang akan melindungi perusahaan, bukan individu.
Ciri-ciri skema ponzi
- Investor dijamin pengembalian tinggi dengan risiko yang rendah
- Aliran pengembalian dana yang konsisten dan tidak terpengaruh kondisi pasar
- Investasi belum terdaftar di Securities and Exchange Commission (SEC)
- Strategi investasi dirahasiakan dan teralu rumit apabila dijelaskan
- Klien tidak diperbolehkan untuk melihat dokumen resmi investasinya
- Klien menghadapi kesulitan untuk mengeluarkan uang mereka
Tips Investasi yang Aman Menurut OJK
1. Jangan mudah tergiur dengan janji keuntungan yang tidak wajar.
- Sebagai contoh, tingkat keuntungan besar dan pasti tidak akan merugi (misal 5% keuntungan dari nilai investasi perbulan)
2. Pastikan orang ataupun perusahaan yang menawarkan investasi telah memiliki izin saah satu lembaga berwenang seperti: Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan Kementrian Koperasi dan UKM.
- Pada penawaran produk Pasar Modal (efek/surat berharga) atau produk Perbankan, perusahaan atau bank yang menawarkan harus memiliki izin usaha dan tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga: Bawa Kabur Duit Rp 3,6 M, Direktur Investasi Bodong Cianjur Diburu Polisi
- Pada penawaran produk komoditi berjangka, perusahaan tersebut harus memiliki izin usaha dan tercatat di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), Kementerian Perdagangan RI.