Keluarga Ngamuk Demi Ketemu Anak yang Babak Belur Diduga Salah Tangkap

Siswanto Suara.Com
Selasa, 25 Agustus 2020 | 13:25 WIB
Keluarga Ngamuk Demi Ketemu Anak yang Babak Belur Diduga Salah Tangkap
ilustrasi hukum, jaksa, pengadilan, vonis

Suara.com - Seorang pelajar berinisial MF (13) babak belur setelah diduga menjadi korban salah tangkap yang dilakukan anggota polisi Kepolisian Sektor Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, baru-baru ini.

Dugaan MF menjadi korban salah tangkap diungkapkan pamannya,  Abdul Karim. MF ditangkap di Jalan Ujung, Kecamatan Bontoala, Makassar, pada Jumat (21/8/2020), dini hari, usai terjadi tawuran.

"Iya, korban salah tangkap karena bukan dia (MF) yang tawuran. Tidak ikut tawuran. Banyak orang lihat kalau dia (MF) memang tidak ikut," kata Abdul Karim kepada Suara.com, Selasa (25/8/2020).

Abdul Karim juga menceritakan mengenai tempat terjadinya pemukulan, alat yang dipakai untuk memukul, sampai keadaan MF setelahnya.

"Waktu di penjara tidak ada pemukulan. Tapi waktu kejadian diambil, langsung memang dipukul mukanya, dihantam pakai helm. Baru orang bilang itu helem pecah waktu dihantam mukanya. Baru diinjak juga ban motor kakinya," kata dia.

"Jelas bonyok karena itu luka saja di hidungnya tidak tahu retak atau bagaimana, karena keluar darah itu dari hidung. Pinggir mata luka juga (lebam) untung tidak buta. Tapi ada juga saya lihat di pipinya baru juga saya perhatikan tadi malam merah juga pipinya, kayak ada bekas tamparan atau apa begitu," Abdul menambahkan.

Abdul Karim yakin tidak terlibat tawuran yang sedang ditangani polisi. Dari cerita Abdul Karim, hari itu MF hendak pergi ke tempat pelelangan ikan di Pelabuhan Potere, Makassar.

Namun, karena merasa terlalu pagi untuk pergi ke tempat pelelangan, MF beristirahat dulu sembari menunggu di depan salah satu toko di Jalan Ujung.

Rupanya di sekitar tempat itu sedang terjadi tawuran. Para pemuda yang terlibat tawuran lari kocar-kacir karena polisi datang membubarkan mereka.

Baca Juga: Mendekam di Penjara Selama 27 Tahun, Ternyata Korban Salah Tangkap

Melihat itu, menurut cerita Abdul Karim, MF panik dan dia ikut lari untuk menyelamatkan diri.

Celakanya duabelas, langkah kaki MF tidak dapat menandingi kejaran polisi. Ia pun ditangkap.

"Itukan ceritanya anak-anak tawuran dekat rumah. Dia (MF) duduk-duduk depan toko terus salah tangkap dia (MF) yang diambil. Terus dipukul. Semua anak-anak dikejar sama polisi. Jadi otomatis biar yang duduk-duduk juga lari karena takut," kata Abdul Karim.

Abdul Karim baru mengetahui kejadian tersebut setelah dua hari MF tidak pulang ke rumah. 

"Saya tahu kabarnya hari Minggu. Saya kan tidak diberi tahu. Iya, dua malam (di Polsek Bontoala) karena tidak ada pemberitahuan. Kita itu tahu setelah kakakku dengar kabar buruk dari tetangga bahwa ada diambil itu mungkin anakmu," katanya.

Keluarga MF mendatangi kantor Polsek Bontoala untuk memastikan kabar yang mereka dengar.  Usaha mereka untuk memastikan keberadaan MF hampir gagal.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI