Suara.com - Dengan kemenangan Joe Biden dalam pemilu AS 2020, Kamala Harris akan menjadi wakil presiden perempuan pertama dalam sejarah yang wakili minoritas kulit berwarna dan keturunan imigran.
Dengan perolehan suara mayoritas untuk Joe Biden dari Partai Demokrat Amerika Serikat, untuk pertama kalinya dalam sejarah, jabatan wakil presiden akan diduduki oleh perempuan.
Bukan hanya itu, perempuan yang akan menjadi wakil presiden negara Paman Sam ini juga mewakili minoritas kulit berwarna dan keturunan imigran asal India.
Pada 19 Agustus lalu, Kamala Harris telah secara resmi menjadi calon wakil presiden dari Partai Demokrat mendampingi Joe Biden.
Pencalonan ini disebut-sebut sebagai pencalonan bersejarah karena dia adalah perempuan kulit hitam dan orang Asia-Amerika pertama yang bertarung dalam kontestasi pemilihan umum di AS, Rabu (03/11).
Dalam pidato sambutan resmi setelah menerima pencalonannya, Kamala memperkenalkan tiga orang perempuan dalam hidupnya yang ia anggap menjadi sumber kekuatan dan inspirasi.
Ketiganya yakni adik perempuannya Maya Harris; keponakan Meena Harris; dan Ella Emhoff, putri dari suaminya yaitu Harris Douglas Emhoff, yang dinikahi Kamala pada tahun 2014 dan baru saja mengambil cuti panjang untuk mendukung kampanye istrinya.
“Para perempuan ini menginspirasi kami untuk mengangkat pelita, dan terus berjuang,” ujar Kamala Harris dalam pidato sambutan di konvensi peringatan 100 tahun amandemen ke-19 yang memberi perempuan Amerika hak untuk memilih.
Harris berulang kali menekankan bahwa dia mengutamakan keluarga, dan baginya, perempuan yang memegang peran besar dalam hidupya adalah almarhumah sang ibu, Shyamala.
Baca Juga: Warga India di Desa Leluhur Kamala Harris Berpesta Rayakan Kemenangan
Perempuan itu semasa hidupnya adalah seorang peneliti kanker yang sangat dihormati dan beremigrasi ke AS dari India.
Perjuangkan hak-hak warga sipil Kamala Devi Harris lahir tanggal 20 Oktober 1964 di Oakland di negara bagian California, AS.
Sebagai anak imigran yang berkulit gelap, Kamala telah dihadapkan pada masalah rasisme dan diskriminasi bahkan sejak usia taman kanak-kanak.
Berdasarkan pengalaman serta berkat didikan orang tuanya, Kamala sejak kecil sudah tertarik pada masalah hak-hak warga sipil, khususnya kaum marjinal.
Setelah memperoleh gelar sarjana dari Howard University dan gelar sarjana hukum dari University of California, dia memulai karir di Kantor Kejaksaan Distrik Alameda County.
Kamala sangat cerdas, karirnya bersinar gemilang di California. Sejak 2004 hingga tahun 2011, Kamala ditunjuk menjadi Jaksa Wilayah San Francisco.