"Kalau seandainya dia masih seperti ini juga, kami dari pihak rumah sakit sudah buka tangan dan hanya mukjizat dari Allah dan doa dari orang tua, itu kata dokter ke saya," ungkapnya.
Namun pencipta berkata lain. Rian pun berpulang sekitar enam jam kemudian.
Penuh Luka
Almarhum Rian dibawa ke rumah duka untuk dimandikan. Saat itu, Etta menyebut menemukan luka melepuh yang cukup besar di bawah pusar, pinggang belakang dan luka lebam.
"Jadi, kami berkesimpulan kalau almarhum meninggal ini karena adanya penyiksaan," tuturnya.
Kalau dari hasil resume diagnosa umum, Rian dinyatakan oleh rumah sakit mengalami infeksi luas yang menyebabkan kegagalan organ dan tekanan darah sangat rendah. Kondisinya pun bisa mengancam jiwa yang disebabkan infeksi lokal, seluruh sistem organ parah dan segera memerlukan bantuan medis.
Kemudian, Rian didiagnosa mengalami radang otak dan sekitarnya karena suatu kondisi yang disebabkan oleh virus dan pendarahan pada ruangan antara otak.
Resume itu ditandatangani oleh dr. Endang. Tetapi, Etta mengaku tidak pernah diberikan hasil visum lebih lanjut oleh pihak rumah sakit.
"Mereka tidak mengasih tahu kepada kami kalau akibat kematian Ade ini karena apa? mereka tutupi itu yang kami sesalkan, apalagi ibu kecewa dan ibu sesalkan. Sakit rasanya memang," tuturnya.
Baca Juga: Siswa SPN Tewas Penuh Luka, Polda Malut Malah Bilang Covid-19 dan Epilepsi