Soal OKB di Tuban, Denny Siregar: Era Jokowi Semuanya Ganti Untung!

Jum'at, 19 Februari 2021 | 15:33 WIB
Soal OKB di Tuban, Denny Siregar: Era Jokowi Semuanya Ganti Untung!
Denny Siregar: JOKOWI: TIDAK ADA GANTI RUGI. YANG ADA GANTI UNTUNG (YT/CokroTV)

Suara.com - Pegiat media sosial, Denny Siregar, mengomentari soal fenomena warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang mendadak jadi orang kaya baru (OKB) setelah menerima uang hasil pembebasan lahan proyek kilang minyak Tuban dari Pertamina.

Denny Siregar menyebut, hasil uang pembebasan yang besar diterima warga Tuban merupakan hasil nyata janji kampanye Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang tidak ada namanya ganti rugi, yang ada hanya ganti untung.

Hal itu ia sampaikan melalui kanal Youtube CokroTV berjudul "Denny Siregar: JOKOWI: TIDAK ADA GANTI RUGI. YANG ADA GANTI UNTUNG" pada Rabu (17/2/2021).

Awalnya di video itu, Denny Siregar menceritakan perjalanan dirinya saat pergi ke Tuban, Jawa Timur setahun yang lalu. Dalam perjalanannya itu, ia mendapati mobil sekelas Pajero dan Fortuner berseliweran di jalan raya.

Menariknya, orang yang menaiki kendaraan tersebut menurut Denny hanya berpakaian khas petani, yakni memakai sendal jepit dan sarung. Lantas, ia pun menanyakan pada temannya yang orang Tuban perihal tersebut.

"Orang Tuban sekarang kaya-kaya ya? Eh dia ketawa, terus dia cerita. 'Iya, Tuban sekarang ini lagi dapat rezeki besar. Tanah warga dibeli Pertamina ratusan hektar, mau dibuat kilang minyak," cerita Denny Siregar seperti dikutip Suara.com pada Jumat (19/2/2021).

Terkejutnya, teman Denny Siregar menuturkan bahwa harga tanah yang dibeli pihak Pertamina adalah senilai Rp 600 ribu per meter dari harga asli, yakni hanya Rp 50 ribu per meter. Hal tersebut langsung membuat warga Tuban menjadi kaya mendadak.

"Yang keren itu harga belinya, tanah saudara saya yang nilai jual sebenarnya cuma Rp 50 ribu per meter, dibeli Pertamina Rp 600 ribu per meter. Ya langsung lah orang Tuban yang punya tanah jadi kaya-kaya, enggak pakai makelar, langsung ditransfer ke bank, kata teman saya," terang Denny.

Diketahui, proyek pembangunan kilang minyak Pertamina di Tuban ternyata hasil kerja sama Pertamina dengan perusahaan minyak Rusia. Kerja sama ini merupakan hasil dari kunjungan Jokowi ke Rusia di tahun 2016 silam, dengan nilai proyek Rp 211 triliun.

Baca Juga: Soal Hukuman Mati Eks Menteri Korupsi, Rocky: Pikiran Wamenkumham Ajaib

Namun, hal yang disoroti Denny Siregar bukan soal pembangunan kilang minyak tersebut, tetapi soal janji Jokowi ketika kampanye Pilpres 2019. Isi dari janji tersebut soal perintah Jokowi untuk menaikan harga biaya pembebasan lahan.

"Bukan pembangunan kilangnya yang menarik buat saya, tapi saya jadi ingat janji kampanye Jokowi dulu," ujar Denny.

Tampak sebuah cuplikan debat Pilpres 2019 antara Jokowi dan Prabowo diputar di video itu. Dalam debat tersebut, Jokowi menuturkan bahwa selama ia menjabat hampir tidak pernah terjadi konflik pembebasan lahan karena konsep yang ia tekankan, yakni ganti untung.

"Dalam 4,5 tahun ini hampir tidak ada terjadi konflik pembebasan lahan untuk infrastruktur kita. Karena apa? Tidak ada ganti rugi yang ada ganti untung. Porsi biaya pembesan lahan itu kecil hanya dua sampai tiga persen, kenapa tidak empat sampai lima persen. Itulah yang saya perintahkan pada seluruh kontraktor," terang Jokowi.

Hal itu lantas membuat Denny Siregar begitu bangga dengan era Jokowi. Bahkan ia turut membandingkan masalah pembebasan lahan di masa Orde Baru dengan era Jokowi.

"Untung ini zaman Jokowi, coba zaman Orde Baru kita pasti bentrok sama tentara. Bukan hanya rugi, warga yang tidak mau menjual tananya kepada pemerintah langsung dicap PKI. Dulu makelar tanah untuk proyek pemerintah itu dari ujung ke ujung. Mulai pejabat atas sampai kepala desa makelaran semua. Warga cuma dapat ampasnya doang. Udah gitu terancam dipenjara lagi karena melawan," jelas Denny.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI