Kisah Korban Penyiksaan Suriah yang Temukan Keadilan di Jerman

Kamis, 25 Februari 2021 | 15:20 WIB
Kisah Korban Penyiksaan Suriah yang Temukan Keadilan di Jerman
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Rumah baru di Koblenz

Setelah 13 bulan di penjara, Luna bebas. Pengacara Luna menyarankan untuk melarikan diri, namun keinginan untuk tinggal bersama anak-anak dan tekanan yang begitu besar membuat Luna pindah ke Turki dan melakukan perjalanan ke Jerman melalui Balkan.

Tak berselang lama, anak-anaknya pun mengungsi ke Turki. Setelah Luna diakui sebagai pencari suaka, dia dapat membawa anak-anaknya ke Jerman berdasarkan peraturan suaka yang memungkinkan reunifikasi keluarga.

Setelah semua yang dialaminya, bagi Luna "persidangan adalah pertama kalinya kami memiliki kesempatan untuk berbicara tentang pengalaman kami. Ini hanya sebuah langkah kecil menuju keadilan, tetapi ini sangat penting!"

Sebagai jurnalis, dia berusaha untuk tetap netral, meski secara pribadi sulit untuk tidak terpengaruh dan tidak berprasangka buruk terhadap kedua terdakwa.

"Tapi tentu saja aneh melihat mereka sepanjang waktu," katanya.

"Dan bahwa kami sebagai penyintas sekarang berada dalam posisi yang kuat, sedangkan mereka, Anwar R. dan Eyad A. adalah para terdakwanya."

Namun situasi yang dihadapi para terdakwa tidak sebanding dengan apa yang terjadi di Suriah, kata Luna sambil minum secangkir teh hitam, mengingat betapa dia sendiri sepenuhnya hidup tanpa mendapatkan hak.

Pada saat yang sama, penting bagi Luna untuk mencatat satu hal: bahwa dia sama sekali tidak ingin para terdakwa mengalami hal yang sama seperti yang dia atau saksi-saksi yang hadir di persidangan.

Baca Juga: Pengadilan Jerman Jatuhkan Putusan Bersejarah Terkait Penyiksaan di Suriah

Tidak ada yang harus mengalami hal seperti itu. (ha/pkp) Teks ini telah diterjemahkan dari laporan bahasa Jerman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI