"Sebetulnya lebih ke arah psikis. Enggak kuat. Secara medis tidak ada masalah. Kemarin ada pengemudi ambulans mengaku pusing setelah disuntik. Secara logika tidak apa-apa, persiapan mental yang harus kita edukasi terus menerus. Tidak batalkan puasa karena tidak membuat kenyang, lewat suntikan. Puasa tidak memberatkan suntikan vaksin," kata dia.
Sebenarnya, bagi Anda yang ragu disuntik vaksin saat berpuasa, saat ini mulai ada penjadwalan vaksinasi saat malam hari. Tenaga kesehatan di beberapa tempat sudah menyediakan fasilitas ini di malam hari meskipun ada kesulitannya yakni dekat waktu salat tarawih.
Vaksinasi pada malam hari, salah satunya dilakukan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, dengan sasaran para lansia. Di sana, pendaftaran dilakukan setelah berbuka puasa yakni pukul 19.00-21.00 WITA dan jam pelayanan dibuka hingga pukul 22.00 WITA.
Vaksinasi dijadwalkan berlangsung sebanyak tiga kali seminggu selama bulan Ramadhan di kantor kelurahan yang dekat dengan masjid, selain agar banyak warga yang datang juga sekaligus sosialisasi.
Kegiatan ini berkolaborasi dengan pelaksanaan screening pada lansia yakni pemeriksaan tekanan darah, kolesterol dan asam urat.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengingatkan pelaksanaan vaksinasi pada malam hari perlu penjadwalan mengingat 1 vial vaksin digunakan untuk 10-11 orang.
"Ada alternatif pemberian vaksin di malam hari, tetapi ini harus dijadwalkan. Vaksin yang digunakan 1 vial untuk 10-11 orang. Jadi nanti kalau ada penyuntikan di malam hari, dipastikan yang datang 10-11 orang jangan sampai hanya dua orang, sayang sekali," tutur dia.
Menurut dia, puasa salah satunya bermanfaat untuk membuat tubuh lebih sehat, sementara vaksinasi menjadi upaya melindungi diri dari penyakit. Jadi, ibadah dan ikhtiar ini bisa dilakukan secara bersama-sama.
Nadia menambahkan, untuk memutus penularan COVID-19, orang-orang tidak bisa mengandalkan vaksin semata. Proses vaksinasi memerlukan waktu untuk mencapai kekebalan kelompok. Jadi, usai divaksin, tetaplah menerapkan protokol kesehatan termasuk mengenakan masker, mencuci tangan rutin, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. [Antara]
Baca Juga: Ortu Ragu Bawa Anak Imunisasi, Pakar Singgung Wabah Baru di Kemudian Hari