Bandiman memakan dua tusuk sate tanpa bumbu, begitu juga istrinya, Titik Rini (33). Awalnya mereka tidak merasakan apa-apa, begitu juga anak pertama mereka.
“Sebenarnya Naba ada juga dapat takjil dari TPA yakni Gudeg, tapi karena dia memang suka sate jadi ditukar. Saya masih sempat makan dua tusuk dan tidak apa-apa. Tapi karena Naba dan istri saya makannya dicampur dengan bumbunya makanya keracunan,” kata dia.
Tak lama setelah menyantap sate ayam dengan bumbu, Naba mengeluhkan rasa pahit di tenggorokan.
Kemudian dia minum beberapa teguk air, lalu muntah di dapur. Beberapa saat kemudian dia jatuh dan mulut mengeluarkan busa.
“Napasnya sudah satu-satu pas di situ dan langsung saya bawa ke rumah sakit untuk diperiksa,” ujarnya.
Titik Rini setelah memakan sate tanpa bumbu merasakan kejanggalan dan dia segera memasukkan jarinya ke dalam tenggorokan untuk memuntahkan kembali. “Istri saya tidak apa-apa cuman muntah saja,” katanya.
Mereka kemudian dibawa ke RSUD Kota Yogyakarta sekitar pukul 18.50 Wib. Dokter menyatakan Naba meninggal dunia akibat keracunan.
Bandiman mendapat penjelasan dokter bahwa racun yang ada pada bumbu sate lebih keras dibanding dengan racun hama pertanian.
“Baunya menyengat sekali memang dan waktu di dalam mobil itu seperti bau gosong terbakar,” katanya.
Baca Juga: Mengenaskan, Anak Driver Ojol Tewas Makan Takjil Barupa Sate
Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke polisi. Keluarga berharap kasus ini diungkap.
“Saya sudah lapor polisi dan tadi beberapa anggota juga sudah datang untuk tanya-tanya,” kata Bandiman.