"Yang bikin parah itu informasi yang diterima masyarakat, ketika istri dari tokoh adat di kasepuhan yang meninggal pasca vaksinasi, ini yang membuat sebelumnya mau divaksin tapi ketika informasi itu muncul situasinya berbalik arah," ucapnya.
Eustobio menyebut saat ini AMAN tengah bekerja keras melakukan sosialisasi bersama puskesmas agar masyarakat adat di seluruh Indonesia mau dites dan divaksin Covid-19.
Sejauh ini baru dua orang warga Badui yang tercatat pernah terkonfirmasi positif Covid-19, keduanya mengalami gejala usai melahirkan di Puskesmas Cisimeut.
Sementara Kepala Puskesmas Cisimeut dr Maytri Nurmaningsih mengatakan, dua warga Badui itu bergejala positif Covid-19 pada Juli 2021. Namun, hasil PCRnya baru keluar awal Agustus 2021 lalu.
“Perkiraan saya, mereka terpapar covid-19 ketika berinteraksi dan beraktivitas dengan orang luar Badui,” kata Maytri saat dihubungi suara.com, Kamis (19/8/2021).
Sebelum hasil PCR keluar, dua pasien terkonfirmasi positif melalui hasil swabnya tersebut langsung melakukan isolasi mandiri (isoman).
Isoman dilakukan mereka tidak dirumahnya, namun di huma (sawah kering) yang berada di perkebunan jauh dari pemukiman warga.