Suara.com - Selama masa pandemi Covid-19, pemerintah telah menyalurkan program bantuan sosial (bansos) guna memberikan jaring pengamanan bagi masyarakat terdampak, sekaligus sebagai stimulus perekonomian. Pemerintah pun memutuskan untuk tetap melanjutkan penyaluran bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan, seperti bansos reguler dan bantuan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Evaluasi dan upaya koordinasi juga terus dilakukan agar penyalurannya semakin tepat sasaran.
Dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Jumat (5/11/2021), Direktur Bisnis Mikro Bank Rakyat Indonesia, Supari, menyatakan, BRI sebagai mitra pemerintah dalam penyaluran, telah mendistribusikan bansos ke sektor UMKM dan sektor perlindungan sosial dengan penyerapan yang mendekati 100%.
Untuk sektor UMKM, telah disalurkan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) dan tambahan subsidi bunga. Sedangkan untuk sektor perlindungan sosial, terdapat Bansos reguler Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bansos Sembako, serta Bantuan Sosial Tunai (BST), yang seluruhnya disalurkan dalam di saat pandemi Covid-19. Selain itu, terdapat bantuan KUR (Kredit Usaha Rakyat) untuk mendorong pelaku UMKM dapat mengakses fasilitas pembiayaan secara terjangkau.
Ia menekankan, pihaknya terus mendukung program-program responsif pemerintah. Penyaluran bantuan tersebut, menurut Supari, berdampak pada pemulihan ekonomi nasional dan akan terus diakselerasi sampai terjadi pertumbuhan yang diharapkan pemerintah.
Untuk perkembangan terkini, Supari menyebutkan, “Situasi Covid-19 sudah terkendali dan mobilitas tinggi, beberapa kredit di BRI sudah mendekati normal seperti saat pre-Covid-19.”
Terkait proyeksi 2022, ia menyatakan, “Ekosistem ketahanan terhadap pandemi Covid-19 di negara ini sudah kembali terbentuk. Jika tetap bisa dipertahankan, maka akan alami percepatan recovery.”
Bila semua terakselerasi dengan baik, masyarakat makin disiplin protokol kesehatan, dan momentum baik dapat dipertahankan, Supari memperkirakan, recovery (pemulihan) UMKM dapat dipercepat, setidaknya pada semester dua tahun 2022 dapat mendekati situasi sebelum pandemi. Menurutnya, diperkirakan pada 2022 selain bansos reguler yang dipertahankan, kredit bersubsidi yang dapat diterima dan diakses pelaku UMKM seperti KUR, juga masih sangat diperlukan dan diharapkan dapat diperluas.
Sebagai salah satu BUMN penyalur bantuan sosial, Direktur Kelembagaan & Perencanaan PNM (PT Permodalan Nasional Madani), Sunar Basuki menjelaskan dalam kesempatan yang sama, bahwa PNM telah melayani masyarakat dalam hal penyaluran bantuan 2 program pemerintah, yakni non tunai berupa subsidi bunga dan bantuan langsung tunai yaitu BPUM.
Pada 2020, bantuan non tunai disalurkan kepada 5,3 juta nasabah. Sedangkan bantuan tunai BPUM disalurkan kepada 3,6 juta nasabah dan memiliki ketepatan penyaluran yang tinggi, dengan lebih dari 90% digunakan untuk pemulihan usaha.
Baca Juga: Kominfo: Pengguna Internet Indonesia Terbesar ke-4 di Dunia
“Untuk 2022, PNM menyalurkan bantuan non tunai sementara BPUM disalurkan oleh bank-bank penyalur. Jadi kita sudah berikan seluruh data base nasabah kita kepada pemerintah,” ujar Sunar.