Di sinilah CEO itu mulai menunjukkan sikap tidak profesional. Ia menawarkan cewek itu untuk tinggal di apartemen miliknya. Bahkan, ia juga menjanjikan apartemen itu untuk kandidatnya jika diterima.
"Dia jawab, 'Nggak usah, kamu bisa pakai apartemen saya. Nanti kalai kamu keterima, kamu bisa pakai apartemen itu.' Terus dia bilang, 'Asal bisa bikin saya nyaman'."
Meski merasa aneh, cewek ini tetap memutuskan untuk berangkat. Apalagi, ayahnya juga berpikiran positif setelah dia menceritakan percakapannya dengan CEO tersebut.
"Tapi karena bokap positif thinking banget, akhirnya gue yakin. Udah tuh gue berangkat, gue landing jam 4 terus jalan dari bandara jam 5 sore. Nyampe apartemen jam setengah 7. Gue udah curiga kok apartemen gelap banget bagian depan."
Sesampainya di sana, CEO itu sudah menunggunya di lobby apartemen. Ia kemudian mengajak kandidatnya masuk ke kamar dan mengunci apartemennya.
"Ternyata dia udah nunggu di lobby. Asli gemeter kalo inget-inget. Gue kira dia mau kasih kunci terus balik, ternyata dia ikut naik. Dikunci juga pintunya. Di situ gue ngobrol-ngobrol panjang lebar."
Tiba-tiba, CEO itu kembali membahas mengenai seragam pramugari. Ia mengatakan dirinya memiliki seragam pramugari dan meminta kandidatnya untuk memakainya.
"Dia bilang, 'Kamu masih ingetkan kemarin aku nanya masih punya nggak seragam pramugari? Itu tuh aku ada seragamnya di lemari'. Dia punya seragam pramugari perusahaan lama gue. Gue kaget, dapet seragam dari mana. Gue disuruh make."
"Udah jelas kan min, di sini udah makin kelihatan kan? Gue udah gemeter banget di situ. Gue mikir kalau gue gak pakai, ntar gue diapa-apain di situ, dimutilasi kek mana."
Baca Juga: Trauma Anak Buah Korban Pelecehan Seksual Si Bos di Kantor
Cewek ini kemudian mulai dilecehkan oleh CEO tersebut. Beruntung, ada ojol datang mengantarkan makanan. Momen itu dimanfaatkan cewek ini untuk meminta bantuan temannya.