"Teruntuk Perempuan Korban Kekerasan Seksual, Mohon Maaf Sebesar-besarnya"

SiswantoABC Suara.Com
Minggu, 19 Desember 2021 | 15:08 WIB
"Teruntuk Perempuan Korban Kekerasan Seksual, Mohon Maaf Sebesar-besarnya"
Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam kampanye stop kekerasan dalam pacaran yang dimulai oleh Yayasan Pulih sejak tahun 2012, Dian Indraswari mengatakan banyak korban kekerasan selama pacaran enggan melapor karena takut disalahkan dan tidak dipercaya baik oleh teman, guru atau dosen dan bahkan orangtua.

“Alih-alih melindungi, masyarakat patriarki lebih cenderung menyalahkan dan menyudutkan penyintas atau korban, termasuk media di Indonesia yang lebih fokus pada latar belakang korban daripada tindakan pelaku.”

Dalam kasus Novia, inilah yang terjadi, saat paman-pamannya juga ikut menyudutkannya.

‘Kalau saja saya tahu’

Beberapa teman Novia juga mengaku tidak pernah dicurhati Novia tentang Randy. 

Syadiah, sudah lama berteman dengan Novia. Tapi ia tidak pernah mendengar cerita tentang Randy dari Novia.

“Saya berteman dengan Novia sejak kelas 1 SMP, dan masih sering ketemu saat kuliah.”

“Tapi semenjak dia pacaran dengan Randy, akses dengan teman-temannya jadi dibatasi.”

Meski sama-sama asal Mojokerto, Siti Zila baru berkawan akrab dengan Novia sejak tahun 2017 saat keduanya menempuh studi di kota yang lain di Jawa Timur, Malang.

“Saya kaget sekali mendengarnya, karena bagi saya dia itu anak yang pintar sekali, kritis, dan terlihat selalu ceria,” tutur Zila.

Sejak pandemi 2020, Novia pulang ke Mojokerto, sementara Zila tetap di Malang sehingga pertemanan mereka tidak lagi sedekat semula.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI