"Surveinya ditinggikan, agar seolah-olah rakyat percaya pada pemerintahan Jokowi. Siapapun akan kaget dengan tingginya kepuasan publik tersebut," jelasnya.
"Padahal di bawah, banyak rakyat yang susah dan kecewa," tandasnya.
Selain itu, ia juga menyinggung mengenai wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
"Banyak masyarakat mulai kecewa kok, karena harga bahan pokok belum turun. Ini malah tingkat kepuasan meningkat? Ya, mungkin ya, mungkin saja ada agenda itu (memperpanjang masa jabatan presiden)," ungkapnya.