Dalam pidato, Agus juga menyebut Anies sebagai sahabat.
"Jauh-jauh hari sebelum kami masuk ke dalam dunia politik, saya masih pakai seragam militer, beliau masih seorang tokoh akademisi atau cendikiawan, yang ingin terus menghadirkan pemikiran-pemikiran gagasan-gagasan untuk kemajuan bangsa," kata Agus.
Duet Anies-Agus lebih pas
Analis politik dari IndoStrategic Ahmad Khoirul Umam menyebut kesempatan paling rasional bagi Anies untuk maju adalah menggandeng Agus.
Khoirul menilai Agus sudah punya modal untuk pemenangan yaitu mesin politik riil dan jaringan logistik lewat Partai Demokrat.
"Di sisi lain, AHY bisa mengonsolidasikan kekuatan dukungan segmen nasionalis-religius yang menjadi basis kekuatan Demokrat selama ini," kata Umam pada Kamis (17/2/2022).
Duet Anies-Agus dinilai Umam bisa menghadirkan pengaruh dan magnitude elektabilitas yang lebih besar untuk memenangkan pemilu 2024.
Umam menilai Anies kurang cocok berduet dengan Ridwan Kamil karena pendukung utama Anies lebih banyak didorong oleh kekuatan Islam yang terkonsentrasi di Jawa Barat, Banten, dan Sumatera.
Sementara magnitude elektabiltas Ridwan Kamil sendiri juga hanya bertahan di wilayah yang sama, yakni Jawa Barat dan Banten yang memiliki kesamaan sosiologis budaya Sunda.
"Artinya, basis pemilihnya berpotensi overlapped, dan tidak mampu meng-generate insentif elektoral baru," tuturnya.
Khoirul menilai Ridwan Kamil masih bisa bergabung dengan gerbong Anies-Agus. Hal itu dilakukan lantaran Ridwan Kamil disebut bisa masuk dalam jajaran kabinet nantinya. [rangkuman laporan Suara.com]