Di akhir curhatannya, netizen ini menanyakan kepada publik terkait respons yang diberikan jika memiliki tetangga seperti yang diceritakan oleh dirinya.
"Kalau mimin sama pembaca punya tetangga kayak gitu bakalan gimana? Ga mau terlalu cepat nilai tetangga baru itu, cuma ya gimana ya," tanyanya.

Respons Publik
Cuitan dari netizen ini mengundang semprotan dari publik. Publik mengomentari perilaku dari netizen yang dianggap terlalu meribetkan masalah rumah tangga orang lain.
"Lha emang kenapa sih mbak? Kalo lewat rumah harus nyapa say hi gitu. Bukannya dicuekin gitu malah anugerah ya? Udah lah pikirin rumah tangga sendiri nggak usah mikirin orang lain," ungkap warganet.
"Kenapa sih diribetin? Ya udah biarin aja lah, yang penting dia nggak nyenggol-nyenggol keluarga lu. Dia juga sungkan mungkin mau ngundang karena nggak kenal, bisa aja orang-orang yang dia undang itu emang udah kenal lama," kata warganet.
"Please jangan dikit-dikit sentimen. Ya kalau mereka ke kamu begitu, nggak perlu sebaliknya. Kalau pun 1 RT bisa dirangkul, ya silakan. Kita tak pernah bisa memilih bertetangga, tapi kita bisa menjadi tetangga baik untuk tetangga kita. Tembok yang aman ya tetangga, tembok tinggi nggak akan berguna," terang warganet.
"Lah emang yang ngaspal jalan sama kuli jalannya si sender ya? Lagian jangan-jangan si sender nih yang wajahnya cuek-cuek aje? Kenapa nggak disamperin aja langsung, waktu rumah dibangun? Sekadar ngobrol atau apalah. Belum kenal, belum klarifikasi.. Malah nanya ke sosmed dulu," tambah warganet
Baca Juga: Minta Blokir Akun TikTokers Berhijab Pamer Payudara, Muhammadiyah: Itu Perbuatan Tercela