Kadang para guru mengusir mereka, kadang menawari makanan sisa, dan tak jarang menutup mata atas perilaku mereka.
"Jika mereka ikut makan, maka tak cukup buat para siswa," kata kepala sekolah Kasaba, Abdikarim Dahir Ga'al, saat memperhatikan kawanan Bashir menyelinap ke halaman sekolah.
Ga'al pura-pura tidak memperhatikan. Hari itu adalah hari terakhir sekolah.
"Saya seorang guru," katanya. "Tetapi saya juga orang tua."
Di luar, Bashir bergegas bersama rombongan terakhir siswa yang menerima makanan. Dia muncul membawa sepiring kacang dan jagung tumbuk. Seringainya lebar dan kepalanya terangkat.
Akhirnya, dia bisa makan. (Sumber: Antara/Reuters)