Suara.com - Pertemuan Puncak Menteri Luar Negeri G20 akan digelar di Bali, Jumat (8/07) sore, mempertemukan untuk pertama kalinya para Menlu sejak perang Rusia-Ukraina dimulai pada akhir Februari.
Menlu RI Retno Marsudi hari Kamis menegaskan, sebagai tuan rumah, Indonesia ingin memastikan terciptanya "suasana yang nyaman bagi semua pihak" dan berharap forum ini dapat menciptakan kemajuan dalam mengakhiri perang.
Isu perang Ukraina tampaknya tidak terelakkan dan akan memanaskan suasana forum.
Sebelumnya, Menlu Amerika Serikat, Menlu Australia, dan Menlu negara-negara Eropa, menyatakan forum ini tidak akan berlangsung "seperti biasanya", namun mereka tak mengatakan apa yang mungkin terjadi.
Invasi Rusia ke Ukraina telah membayang-bayangi kepemimpinan Indonesia atas G20 tahun ini, bahkan sempat muncul spekulasi boikot dari beberapa negara serta dan walk out Menteri Keuangan sejumlah negara saat bertemu di Washington pada bulan April.
"Pertemuan ini adalah yang pertama kalinya, sejak 24 Februari, di mana semua aktor utama duduk di ruangan yang sama," kata Menlu Retno, merujuk pada saat dimulainya invasi Rusia.
Sikap AS dan Australia
Menurut laporan kantor berita Reuters, seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS pada hari Kamis (07/07) menegaskan pentingnya mencegah "gangguan atau interupsi" pada agenda G20.
Namun pejabat itu menambahkan, tidak ada yang bisa melegitimasi tindakan "brutal" Rusia terhadap Ukraina.
Menlu Australia Penny Wong pada hari Kamis menggambarkan tindakan Rusia sebagai "ilegal, tidak adil dan tidak bermoral".
Baca Juga: Delegasi G20 Kunjungi Desa Kutuh, Diajak ke Pura Hingga Membuat Canang
Menlu Wong kemungkinan akan mengulangi seruannya agar negara seperti China dapat menggunakan pengaruhnya atas Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Dia dijadwalkan bertemu dengan Menlu China, Wang Yi, di sela-sela pertemuan puncak G20 pada Jumat (08/07) hari ini. Itu akan menjadi pertemuan pertama Menlu Australia dan Menlu China sejak 2019.
Sejumlah pengamat menyebut pertemuan ini adalah pertanda hubungan Australia dan China mulai mencair.
Spekulasi aksi walk out
Invasi Rusia ke Ukraina dan blokade ekspor bahan pangan dari pelabuhan negara itu diperkirakan akan menjadi isu yang membayangi pertemuan puncak para Menlu G20 hari Jumat ini.
Dalam pertemuan bilateral dengan Menlu China, Wang Yi, di Bali pada hari Kamis, Menlu Rusia, Sergei Lavrov memuji sikap Beijing dan mengecam negara-negara Barat yang disebutnya "terang-terangan sangat agresif."
Kehadiran Menlu Rusia, Sergei Lavrov, bisa menimbulkan keretakan di antara peserta pertemuan.