Protes-protes jalanan atas keruntuhan ekonomi Sri Lanka telah berlangsung berbulan-bulan sebelum memuncak pada 9 Juli.
Antrean bahan bakar selama berhari-hari telah menjadi pemandangan umum di negara pulau berpenduduk 22 juta jiwa itu.
Cadangan devisa Sri Lanka nyaris habis dan inflasi mencapai 54,6 persen bulan lalu.
Sri Lanka pada Sabtu menerima tiga pengiriman bahan bakar, kata Menteri Energi Kanchana Wijesekera, gelombang pertama dari beberapa pengiriman selama tiga pekan ke depan.
"Pembayaran sudah selesai untuk ketiga (pengiriman itu)," kata sang menteri di Twitter.
Sumber: Reuters/Antara