Sayangnya Choirul Anam belum bisa membeberkan penjelasan yang disampaikan Bharada E karena proses penyelidikan masih berlangsung.
"Sepanjang yang kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal. Salah satunya adalah soal menembak," kata Anam kepada wartawan di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022).
4. Komnas HAM akan telusuri telepon genggam milik Brgadir J dan semua pihak
Komnas HAM mengagendakan memeriksa Cyber Polri dan digital forensik pada Rabu (27/7/2022) dan yang penting untuk didalami adalah telepon genggam milik Brigadir J.
Bukan hanya telepon genggam milik Brigadir J, Komnas HAM juga akan menelusuri telepon genggam semua pihak yang terlibat dalam peristiwa tersebut, termasuk milik Kadiv Propam non-aktif Ferdy Sambo dan istrinya.
"Ini semua HP yang terkait peristiwa ini pasti kami akan tanya," ujar Anam.
5. Komnas HAM telusuri kerusakan CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo
Selain akan melakukan penelusuran terhadap telepon genggam, Komnas HAM juga akan menelusuri kamera pengawas atau CCTV di sekitar lokasi termasuk di rumahnya Irjen Ferdy Sambo.
Termasuk menelusuri kabar yang menyebutkan bahwa CCTV dirumah Irjen Ferdy Sambo rusak saat peristiwa terjadi.
Baca Juga: Tiba di Komnas Tim Siber dan Pusat Laboratorium Forensik Polri Sempat Berupaya Hindari Awak Media
"Kalau di Irjen Sambo CCTV-nya rusak di rumahnya, kenapa kok rusak? Sejak kapan rusak ? Itu pasti kami tanya. Soal yang baru (diganti) di dapatkan dalam lingkungan sekitar itu juga kami akan tanya," ujar Anam.
Sebelumnya Komnas HAM juga memeriksa tim forensik Polri yang mengotoposi jenazah Brigadir J, setelah meminta keterangan dari ahli forensik independen.
Beberapa hari sebelumnya, Komnas HAM juga menggali keterangan dari keluarga Brigadir J dengan mendatangi rumah duka yang ada di Jambi.
Pihak keluarga Brigadir J menyebut, selain adanya luka tembakan, beberapa sayatan benda tajam terdapat di beberapa bagian anggota tubuh korban.
Kontributor : Damayanti Kahyangan