Pemimpin Al-Qaeda Ayman Al-Zawahiri Tewas Akibat Serangan Drone AS Di Afghanistan

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 02 Agustus 2022 | 12:09 WIB
Pemimpin Al-Qaeda Ayman Al-Zawahiri Tewas Akibat Serangan Drone AS Di Afghanistan
Bidik layar video pada 2011, Pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri. (Foto: AFP)

Suara.com - Serangan pesawat tak berawak atau drone AS menewaskan pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri di Afghanistan selama akhir pekan.

Zawahiri telah lama menghindari upaya AS untuk membunuh atau menangkapnya.

Dia memimpin kelompok teroris yang ditetapkan AS itu sejak 2011, ketika pasukan Amerika membunuh pendiri al-Qaeda Osama bin Laden di Pakistan.

Presiden Joe Biden menyebut tewasnya Zawahiri sebagai "pertunjukkan yang jelas" dari tekad Amerika untuk melakukan perjuangannya melawan kelompok teroris.

"Sekarang keadilan telah ditegakkan, dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi," kata Biden dari Gedung Putih.

"Kami menjelaskan lagi malam ini bahwa tidak peduli berapa lama, di mana pun Anda bersembunyi, jika Anda adalah ancaman bagi rakyat kami, Amerika Serikat akan menemukan Anda dan membawa Anda keluar."

Zawahiri telah lama menghindari upaya AS untuk membunuh atau menangkapnya.

Serangan AS itu terjadi pada Minggu pagi waktu setempat dan menargetkan sebuah rumah persembunyian di pusat kota Kabul tempat Zawahiri, istri, anak perempuan dan cucunya telah pindah awal tahun ini, menurut seorang pejabat senior AS.

AS telah mempelajari lokasi selama berbulan-bulan dan Biden menerima pembaruan sejak Mei.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri Tewas

Intelijen AS mengajukan operasi potensial untuk melumpuhkan Zawahiri pada 1 Juli.

Intelijen AS menunjukkan bahwa anggota Taliban bekerja untuk menyembunyikan Zawahiri setelah serangan.

"Anggota Taliban bertindak cepat untuk memindahkan istri Zawahiri, putrinya dan anak-anaknya ke lokasi lain untuk menutupi bahwa mereka telah tinggal di rumah aman," katanya.

Kehadiran Zawahiri di Kabul adalah "pelanggaran yang jelas" terhadap perjanjian yang dibuat AS di bawah mantan Presiden Donald Trump untuk penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan, kata pejabat itu.

Dia mencatat AS mengharapkan "untuk terus berdialog dengan mereka tentang masalah-masalah keamanan dan kepentingan kita."

"Ke depan dengan Taliban, kami akan terus meminta pertanggungjawaban mereka atas tindakan mereka. Dan kami telah menjelaskan kepada mereka bahwa kami juga mengharapkan mereka untuk tidak mengambil tindakan yang akan membahayakan Mark Frerichs karena kami terlibat untuk mengamankan pembebasannya setelah penahanannya yang panjang," tambah pejabat itu.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI