Infografis
Saat ini AirAsia Ride sedang mempersiapkan diri untuk mengaspal di Indonesia pada November mendatang. Kota pertama di Indonesia yang akan dilayani oleh AirAsia Ride adalah Bali.
Pihak manajemen AirAsia Ride Super App Indonesia mengatakan, perusahaannya terus berupaya untuk melakukan optimalisasi layanan, pengembangan layanan baru hingga inovasi program untuk meningkatkan kenyamanan dan pengalaman pengguna.
"Dalam prosesnya kami tetap menyesuaikan pada kondisi market setempat dan peraturan pemerintah yang berlaku untuk skema dan model bisnis yang diterapkan," demikian keterangan yang diterima Suara.com.
Ia tidak menutup kemungkinan adanya kolaborasi ataupun peluang lainnya pada pengembangan AirAsia Ride kedepannya.
"Ini untuk menyelaraskan kebutuhan berbagai pemangku kepentingan di dalam ekosistem operasional AirAsia Ride, termasuk bagi pengemudi dan pelanggan," pungkasnya.
Perbedaan Ojol AirAsia dengan Grab dan GoJek
Kehadiran AirAsia Ride langsung menjadi sorotan publik. Pasalnya, layanan antar jemput penumpang dan makanan ini memiliki banyak perbedaan dengan ojol terdahulunya, seperti Grab dan GoJek.
Tidak seperti Grab atau Gojek di mana pengemudi hanya berstatus sebagai mitra, driver AirAsia nantinya bakal berstatus sebagai karyawan perusahaan. Itu artinya, karyawan akan memperoleh pembagian jam kerja yang stabil, gaji tetap, hak libur, cuti, serta tunjangan layaknya karyawan kantoran.
Dialihbahasakan dari Marketing Interactive, AirAsia akan mengikuti peraturan negara tempat AirAsia Ride mengembangkan sayap bisnisnya.
Baca Juga: Perbedaan Ojol AirAsia dengan Aplikator Lainnya, Segera Meluncur di Bali
"Sudah ada model standar di setiap negara yang akan kami masuki. Kami harus mengubahnya dan mengikuti kebutuhan pasar dan regulasi yang berlaku," kata CEO AirAsia Ride, Lim Chiew Shan.
