Mengapa PBNU Mengundang Rashtriya Swayamsevak Sangh untuk Ikut Forum R20?

Siswanto Suara.Com
Kamis, 29 September 2022 | 14:00 WIB
Mengapa PBNU Mengundang Rashtriya Swayamsevak Sangh untuk Ikut Forum R20?
Muhammad Najib Azca [PBNU]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Forum Agama G20 akan mengundang Rashtriya Swayamsevak Sangh, sebuah organisasi kelompok nasionalis Hindu sayap kanan India.

RSS sudah mengonfirmasi akan hadir pada perhelatan R20 yang akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 2-3 November 2022.

Juru bicara R20 Muhammad Najib Azca menjelaskan bahwa undangan untuk kelompok itu setidaknya dilatari karena tiga alasan utama.

Pertama, R20 merupakan agenda yang menempel pada forum G20. Karena itu, peserta yang diundang sebagian besar mewakili negara-negara yang termasuk dalam Forum G20. India merupakan salah satu peserta G20.

“R20 ini event yang menempel ke G20. Karena R20 [adalah] engagement group dari G20, maka undangan di R20 mengikuti struktur keanggotaan G20. Representasi tokoh-tokoh agama anggota G20 akan diundang. Kita mengikuti pola dan pakem G20,” ujarnya dalam pernyataan tertulis, hari ini.

Meskipun demikian, ada pula peserta R20 yang bukan representasi dari anggota G20. Najib mencontohkan kehadiran tokoh agama dari Vatikan yang bukan merupakan anggota G20. Begitu pula tokoh agama dari Uni Emirat Arab. Walaupun bukan anggota G20, tokoh dari kedua negara ini sangat penting.

Kedua, perwakilan RSS diundang karena organisasi itulah yang direkomendasikan oleh Pemerintah India. Sebab, RSS merupakan akar kekuatan dari Partai Bharatiya Janata  yang saat ini berkuasa di negara itu.

“Kita berkoordinasi dan mengundang tokoh yang direkomendasikan dari pemerintah India dalam R20. Rekomendasi untuk R20 salah satunya [tokoh] dari RSS,” kata Najib.

Apalagi, Presidensi G20 di tahun 2023 akan dipegang India. Karenanya, NU sebagai penyelenggara berkoordinasi dengan Pemerintah India dan mendapatkan rekomendasi dari mereka. “Untuk India, kita mengikuti rekomendasi, [yaitu] dari RSS,” katanya.

Baca Juga: Blak-blakan! Ngaku Pernah Jadi Presiden RI Sementara, Gus Yahya: Serius Nggak Enak

Pada intinya, tokoh yang dipilih tidak memusuhi pemerintah. Hal ini tidak lain guna menjaga hubungan baik antarnegara, dalam hal ini adalah hubungan Indonesia sebagai tuan rumah dengan negara lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI