Menurutnya, Polri harus membuka layanan pengaduan atau hotline yang bisa diakses masyarakat untuk melaporkan semua kasus judi dan narkoba. Termasuk jika itu melibatkan oknum kepolisian.
Selain itu, Junimart juga meminta Kapolri konsisten menjalankan visi Presisi untuk memperbaiki Polri secara menyeluruh, bukan hanya sebagai slogan semata.
"Seharusnya tidak ada tempat bagi mafia dalam bentuk dan sifat bagaimanapun. Kapolri harus komit, konsisten, dan konsekuen dengan Presisi, jangan hanya slogan," tegas Junimart.
Visi Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sejak Januari 2021 diubah menjadi Presisi yang merupakan akronim dari prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan.
Junimart mengatakan apa yang terjadi di Polri mulai dari peristiwa pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Pol Ferdy Sambo serta konsorsium 303 judi daring dan penangkapan Irjen Pol Teddy Minahasa, telah mempertontonkan adanya permainan di tubuh Polri.
Menurut dia, ketegasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam menindak para perwira tinggi Polri patut "diacungi jempol", namun semua peristiwa yang telah mencoreng citra institusi dapat dijadikan alasan oleh Kapolri untuk segera melakukan perbaikan secara utuh menyeluruh.
“Untuk menjaga kepercayaan masyarakat, Polri perlu melakukan perbaikan institusi secara utuh, menyeluruh, dan mereformasi," tandasnya. [ANTARA]