Penyidik Polres Jaksel Ngaku Diintai Ketat saat Olah TKP di Rumah Duren Tiga, Hakim: Diawasi Mata Elang Ya?

Senin, 21 November 2022 | 19:44 WIB
Penyidik Polres Jaksel Ngaku Diintai Ketat saat Olah TKP di Rumah Duren Tiga, Hakim: Diawasi Mata Elang Ya?
Penyidik Polres Jaksel Ngaku Diintai Ketat saat Olah TKP di Rumah Duren Tiga, Hakim: Diawasi Mata Elang Ya? (Suara.com/Rakha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Diceritakan Kasat saat itu suasana identifikasi penuh tekanan?" tanya Hakim.

"Di dalam TKP banyak orang dan semua atasan kami sehingga secara psikologis tidak membuat kami leluasa untuk melakukan kegiatan-kegiatan, maupun barang-barang yang ada di TKP," ungkap Sullap.

Majelis Hakim lalu kembali menanyakan kepada Sullap apakah dia bersama timnya seperti diawasi oleh anggota Provos di sana. Dengan singkat, Sullap menyebut timnya diintai dengan ketat.

"Tertekan karena diawasi oleh mata elang langsung ya?" tanya Hakim kembali.

"Siap," singkat Sullap.

Kasus Diacak-acak Geng Ferdy Sambo

Sebelumnya, eks Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel AKBP Ridwan Soplanit juga mengaku sempat kesulitan saat melakukan olah tempat kejadian perkara di Rumah Duren Tiga saat Brigadir Yosua dibunuh pada 8 Juli 2022.

Ihwalnya, Majelis hakim menanyakan apa alasan Soplanit dimutasi menjadi Yanma seusai menangani kasus kematian Yosua di Duren Tiga. Soplanit mengaku dirinya dianggap tidak profesional dalam proses penanganan kasus tersebut.

Baca Juga: Kala Para Wanita jadi Fans Richard Eliezer di Sidang: Bharada E Itu Korban, Dia Sudah Jujur dan Akui Kesalahan

"Dianggap kurang profesional, kurang maksimal," ujar Soplanit kepada Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (21/11/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI