Suara.com - Isra Miraj adalah hari penting bagi umat Islam yang jatuh pada tanggal 27 Rajab. Tahun ini, Isra Miraj 27 Rajab 1444H bertepatan dengan tanggal 18 Februari 2023. Lantas, sudahkah kamu tahu bagaimana sejarah dan tradisi Isra Miraj? Berikut ini ulasannya.
Sebelum mengetahui sejarah dan tradisi Isra Miraj, mari simak terlebih dulu apa itu Isra Miraj. Diketahui, Isra Miraj ini diambil dari bahasa Arab, yang mana Isra artinya perjalanan malam hari dan Miraj artinya kenaikan.
Jadi, Isra Miraj adalah perjalanan Nabi SAW dalam semalam dari Mekkah menuju Masjidil Aqsa (Yerussalem) hingga Sidratul Muntaha (Langit Ketujuh).
Sejarah Isra Miraj Nabi SAW
Dalam sejarah Islam, Isra Miraj adalah perjalanan spiritual yang dialami Nabi SAW. Perjalanan spritual ini diberikan Allah SWT untuk menghibur Rasulullah SAW yang sedang bersedih dan berduka karena Khadijah istrinya dan Abi Thalib pamannya meninggal dunia.
Selain untuk menghibur Nabi SAW yang sedang sedih dan berduka, Isra Miraj yang diberikan Allah SWT ini juga sebagai pembuktian bahwa Nabi Muhammad SAW telah mengikuti jalur Nabi-Nabi terdahulu.
Pada peristiwa Isra Miraj inilah Nabi SAW mendapat perintah dari Allah SWT agar umatnya menjalankan shalat lima waktu. Ini tertuang dalam hadis Nabi SAW seperti berikut ini:
"Allah SWT pada malam Isra' mewajibkan atas umatku lima puluh solat, kemudian aku terus-menerus kembali kepada Allah SWT dan memohon keringan sehingga Allah SWT menjadikannya menjadi lima sholat sehari semalam." (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Tradisi Isra Miraj di Indonesia
Pada hari Isra Miraj, ada beberapa tradisi yang biasa dilakukan oleh umat Muslim di Indonesia. Melansir dari berbagai sumber, adapun beberapa tradisi Isra Miraj di Indonesia yakni sebagai berikut: