Panas Politik Identitas Partai Ummat, Dicap Haram Tapi Menjanjikan

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 16 Februari 2023 | 08:17 WIB
Panas Politik Identitas Partai Ummat, Dicap Haram Tapi Menjanjikan
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais (tengah) dan Ketua Umum (Ketum) Partai Ummat Ridho Rahmadi (kanan). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jadi politik identitas di Indonesia atribusinya semata-mata kepada agama, dan kita tahu agama Islam. Ini suatu yang salah. Pertama berangkat dari suatu yang salah, Tapi oke lah kita masuk ke sana. Justru di sini kita momen ingin menyampaikan pikiran-pikiran untuk balancing untuk meng-counter itu semua," tuturnya.

"Bagaimana kalau kita memisahkan agama, nilai-nilai agama, moralitas agama. Sedangkan nilai-nilai moralitas agama memberikan referensi yang absolut yang permanen yang tidak pernah berubah lintas zaman lintas generasi," sambungnya.

Ridho lantas menggambarkan bila kondisi politik dipisahkan dari agama. Salah satu contohnya adalah aturan soal lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

"Kemudian kalau kita pisahkan dari politik, maka politik kita yang tanpa arah, politik yang nanti referensinya kebenaran yang relatif situasional. Jadi di sini benar, nanti di sana salah, nggak apa-apa selama membawa keuntungan buat saya," jelas Ridho.

"Di luar negeri sana benar LGBT. Di bawa ke sini, 'Oh ya di sana juga benar, selama menguntungkan buat saya, saya ambil'. Jadi ini relativisasi moralitas dan etika sangat bahaya. Dan kita sampaikan ini proyek besar sekularisme. Jadi narasi politik identitas di Indonesia ini ditunggangi proyek besar sekularisme," lanjutnya.

Ridho juga menyampaikan narasi jangan berpolitik di masjid juga salah. Dia lantas mengungkit masjid yang dibangun pada zaman Rasululah diperuntukan bertukar ide dan gagasan, termasuk soal politik.

"Maka kita sebagai kaum terargumen, kita sampaikan Partai Ummat dalam hal itu adalah politik identitas. Selanjutnya kita lihat narasi bahwa 'jangan melakukan politik di masjid' itu sebenarnya narasi lanjutan yang sama juga menyesatkan. Padahal masjid itu dibuat pada zaman rasululah, ketika itu hijrah yang pertama didirikan masjid, pusat pendidikan, pusat untuk gagasan gagasan, pertukaran ide-ide cemerlang, itu ada di masjid," tutur Ridho.

Di sisi lain, Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais menegaskan memang partainya mengusung basis politik identitas. Menurutnya, politik identitas diperlukan dalam berpolitik terlebih sebagai partai politik, sebab hal itu akan membedakan partai dengan robot.

"Nah kemudian ada baiknya saya garis bawahi, yes we are indentity political party. Kita mengusung identitas, karena kalau sebuah parpol tidak punya identitas itu nggak ada bedanya dengan robot bahkan sepert zombi, zombi itu mayat berjalan," kata Amien usai Rakernas Partai Ummat di Asrama Haji, Jakarta Timur, Rabu (15/2/2023).

Baca Juga: Tancap Gas Partai Ummat Usung Politik Identitas, Amien Rais: Parpol Tak Punya Identitas Seperti Zombi

Menurut dia, partai tanpa identitas maka moralnya menjadi tidak ada, hal itu justru akan menjadi bahaya. Amien kemudian memberikan contoh apa yang terjadi di Jerman bagaimana Partai Kristen Demokrat bisa menjadi pemenang kedua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI