Sulistyo, kata Zen, sengaja mengajak Fetty ke wilayah Makasar Jakarta Timur hanya untuk menghabisi nyawanya. Sebelum mengajak Fetty untuk cek in di wisma tersebut, Sulistyo juga sudah membawa pisau yang digunakan untuk menikm Ferty.
Selain itu, Sulistyo juga telah membawa tali dan kain yang digunaknan untuk menyumpal mulut Fetty, jika dalam aksi pembunuhan tersebut Fetty berteriak.
Zen juga mengungkapkan, saat ditemukan korban Fetty telah tewas dengan 19 luka tusukan di sekujur tubuhnya.
“Saat ini korban sudah dibawa pihak keluarga, setelah sebelumnya sempat diautopsi di Rumah Salit Polri Kramat Jati,” pungkasnya.