Cerita Tito Karnavian Enggan Main Medsos Karena Ditarget Kelompok Teroris

Ruth Meliana Suara.Com
Rabu, 08 Maret 2023 | 15:18 WIB
Cerita Tito Karnavian Enggan Main Medsos Karena Ditarget Kelompok Teroris
Mendagri Tito Karnavian dalam acara Peningkatan Kompetensi bagi Pimpinan APIP di Auditorium Gandhi BPKP, Jakarta Timur, Senin (1/2/21). [Dok. Humas Kemendagri]

Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang juga mantan Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, membagikan kisahnya ketika ia menjadi salah satu target  kelompok teroris.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam podcast di channel YouTube Sekretaris Kabinet yang diunggah pada 25 Februari 2023 lalu.

Menurut Tito, ia pernah menjadi target kelompok teroris pada 1999 silam, ketika ia menjadi anggota kepolisian yang kerapmenangani kasus terorisme.

Bahkan ia menyebut, karena itulah ia termasuk salah satu yang menjadi target utama kelompok teroris tersebut.

Enggan bermain media sosial

Dan karena itulah Tito memutuskan untuk tidak aktif dalam bermain media sosial. Menurut dia, dengan bermain media sosial, dapat membahayakan keselamatan dirinya dan bahkan juga orang-orang dekatnya.

Sebab, lanjutnya, dengan aktif di media sosial, maka banyak hal mengenai dirinya yang bisa diketahui orang lain, termasuk oleh kelompok teroris.

"Saya enggak mau membuat sosial media karena saya enggak mau hidup saya terbaca oleh mereka," ucap Tito.

Meski begitu, bukan berarti ia tidak punya keinginan untuk eksis di media sosial. Namun keinginan itu ia pendam sebagai konsekuensi aktif di kepolisian yang menangani terorisme.

Baca Juga: Rekam Jejak Tito Karnavian, Mendagri yang Curhat Jadi Target Utama Teroris 1999

"Saya juga tahu saya ditarget (teroris). Saya tahu kalau kita aktif di medsos, aktivitas kita terbaca, pola hidup kita bisa terbaca," ucap Tito.

Namun ia tidak melarang jika seseorang ingin bermain media sosial. Menurut Tito ada banyak hal positif yang bisa didapat dari media sosial, jika digunakan dengan bijak.

Di antaranya untuk mengembangkan bisnis, karier serta berbagi hal-hal yang baik untuk sesama dan bermanfaat untuk orang banyak. Kendati demikian, ia juga mengungkap hal yang tidak boleh dilakukan dalam bermedia sosial.

"Tapi jangan gunakan media sosial untuk committing crimes, seperti fraud, cyber crimes, drug dealer. Dan tadi hati-hati jangan sampai menyampaikan pesan-pesan yang belum jelas atau fake, hoax," tambahnya.

Tito tak sendiri jadi target teroris

Terkait dengan aksi kelompok teroris, dalam podcast itu Tito juga menyatakan bahwa dirinya bukan satu-satunya yang ketika itu menjadi sasaran kelompok teroris.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI