Hal itu bertujuan agar saat bentrok, nyali yang mereka miliki berlipat ganda. Sehingga tidak akan mundur meski berhadapan dengan musuh.
“Ada yang minum dulu, yang ngeboti juga ada. Tapi kalau gue mending gak minum. Soalnya suka pusing kalau habis minum. Kalau boti emang gue gak suka,” ucapnya.
Perang Sarung Pencabut Nyawa
Meski Acoy telah gantung senjata tajam alias pensiun dari dunia tawuran, namun aksi saling serang antar kelompok remaja tersebut masih marak terjadi.
Tawuran seakan menjadi ajang beradu gengsi setiap bulan Ramadan. Kelompok pemuda atau remaja tak ada kapok-kapoknya terlibat bentrok meski sudah banyak korban berjatuhan.
Pada awal Ramadan, Kamis pekan lalu, seorang pemuda bernama Muhamad Jatmico meregang nyawa di Jalan Banjir Kanal Barat, RT 1 - RW 8 Kelurahan Jatipulo, Palmerah Jakarta Barat.
Jatmico tewas bersimbah darah usai tulang rusuk di bawah ketiak bagian kirinya terkena sabetan senjata tajam. Sebelum tewas, Jatmico sempat menonton perang sarung yang dilakukan oleh para bocah.
Salah seorang warga sekitar bernama Kiki mengatakan, saat peristiwa berdarah itu terjadi, kondisi lokasi sedang gelap lantaran lampu penerangan jalan umum padam. Sumber cahaya malam itu hasil donasi dari lampu teras warga yang sekedarnya.

“Kondisi lampu jalan lagi mati. Nah habis itu gak terlalu jelas, tau-tau korban jalan sambil megangin lukanya. Di sini sudah darah semua,” ucap Kiki sambil menunjukan bekas ceceran darah korban.
Kiki juga menyebut, saat itu korban sempat ambruk beberapa kali. Hingga akhirnya Jatmico dievakuasi ke Rumah Sakit Tarakan. Namun nahas nyawanya tidak terlolong.
Kiki mengatakan, Jatmico sendiri tidak terlibat langsung saat perang sarung berujung maut itu terjadi. Ia hanya menyaksikan.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes M Syahduddi mengatakan, pihaknya telah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini. Keduanya berinisial, L alias K (18) dan U. Dalam perannya kedua tersangka memiliki peran berbeda.
Tersangka L alias K berperan selaku iramg yang menghajar korban menggunakan paralon berbentul celurit. Kemudian U, merupakan orang yang menyabetkan celurit ke bagin bawah ketiak korban, hingga korban tewas.
Dalam penangkapannya, kata Syahduddi, kedua tersangka ini ditangkap di dua tempat berbeda. L alias K, dan seorang rekannya yang berinisial M alias I.
Mereka ditangkap di Kampung Pasir Madin, Desa Kalomg Liud, Kecamatan Nanggung Bogor, Jawa Barat. Sedangkan tersangka U diringkus oleh polisi saat bersembunyi di kamar pacarnya, Apartemen Puri Orcad, Cengkareng, Jakarta Barat.