Jepang Nan Jauh di Mata, Pulau Buru Terkenang Sepanjang Hayat

Senin, 08 Mei 2023 | 20:01 WIB
Jepang Nan Jauh di Mata, Pulau Buru Terkenang Sepanjang Hayat
Panti Jompo Waluya, rumah penampungan lansia eks tahanan politik orde baru di Jalan Kramat V, Senen, Jakarta Pusat.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sudah lima tahun Heksa tidak berjumpa dengan sang ayah pasca penangkapan tahun 1965. Sementara sang ibu, masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO.

Selama itu pula Heksa kecil tidak mendapat kasih sayang kedua orang tuanya. Ibunya kabur dan bersembunyi di berbagai daerah. Majene, Pare-pare dan Jakarta menjadi kota yang sempat disinggahi ibu Heksa dalam pelarian pemerintahan otoriter kala itu.

Yang Heksa tahu, ayahnya sedang melanjutkan pendidikan ke Jepang. Setidaknya hanya itu yang disampaikan oleh bibi Heksa mengenai sang ayah.

Sejurus dengan itu, segerombol tentara bersama paman Heksa mengabarkan bahwa ia akan diberangkatkan ke Jepang menyusul sang ayah.

"Bud," begitu panggilan akrab Heksa. "Kowe arep diterke nyusul bapakmu neng Jepang," ucap sang paman.

Yang terlintas di benak Heksa hanya perjumpaan dengan sang ayah dan negeri Jepang nun jauh. Buru-buru Heksa dibawa oleh para tentara ke sebuah gedung di Jalan Garnesun, Surabaya. Kakak dan adik Heksa menyusul tak lama.

Ternyata, tidak hanya keluarga Heksa yang ada di sana. Sejumlah orang dari berbagai daerah macam Ngawi dan Madiun juga berkumpul di tempat yang sama.

Pukul 01.00 dini hari, entah dari mana Ibu Heksa menyusul. Sang ibu membawa sebuah koper seperti baru saja melakukan perjalanan jauh.

Rombongan bus membawa Heksa beserta yang lainnya menuju Wonokromo hingga Pelabuhan Tanjuk Perak. Dari sini, perjalanan panjang itu dimulai.

Baca Juga: Denny Siregar Singgung Soal Upaya Mengkaburkan Jejak Rezim Orde Baru: Target Mereka Pemilih Muda

Mimpi Buruk di Buru

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI