"Di dua kali pilpres selalu ada isu Prabowo kuat secara gagasan akan tetapi lemah dari aspek teknis. Dan tidak punya pengalaman dalam mengelola pemerintahan. Ini di dua kali pilpres menjadi image yang membuat citra Prabowo lemah dibandingkan Pak Jokowi," ujar Adjie.
Keempat, Prabowo sebagai tokoh sentral yang diterima berbagai spektrum politik.
"Kita lihat di Indonesia spektrum politik beragam. Tapi kalau dibagi ke kanan itu Islam ke nasionalis dan saat ini Pak Prabowo cenderung lebih ke tengah. Dengan image ini menguntungkan Prabowo karena dilihat sebagai sosok yang bisa diterima berbagai kalangan," kata Adjie.
Sebagai tambahan, survei LSI Denny JA dilakukan pada periode 3 Mei sampai 14 Mei 2023 dengan melibatkan 1.200 responden dengan rentang usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Responden diambil dari seluruh wilayah Indonesia
Sedangkan untuk pemilihan sampel dilakukan melalui metode random sampling dengan cara tatap muka. Margin of error survei diperkirakan ± 2.9% pada tingkat kepercayaan 95 persen.