Contohnya antara lain ratusan benda bersejarah dari Lombok yang diboyong kembali ke Negeri Kincir Angin oleh Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) pada perang masa kolonial atau Ekspedisi Lombok 1894.
Ratusan artefak bersejarah tersebut dijarah selama Ekspedisi Lombok (1894)' dan dikenal di Belanda sebagai 'Lombokschat.
Benda-benda bersejarah tersebut mencakup benda logam hias, perhiasan, tekstil, hingga keris. Semula, benda-benda tersebut disimpan di berbagai museum di Belanda seperti Rijksmuseum Amsterdam.
Kini melalui proses repatriasi, benda-benda bersejarah tersebut akan segera kembali ke Tanah Air. Hilmar mengungkap dalam kloter sekarang ada 472 artefak bersejarah.
Kontributor : Armand Ilham