Sempat Ditolak Karena Pemilu, Eks Ketua PSI Jakbar Terduga Pelaku Rudapaksa Resmi Dipolisikan

Kamis, 28 Maret 2024 | 05:16 WIB
Sempat Ditolak Karena Pemilu, Eks Ketua PSI Jakbar Terduga Pelaku Rudapaksa Resmi Dipolisikan
ilustrasi pelecehan seksual (freepik.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks Ketua DPD PSI Jakarta Barat, Norman Lianto resmi dipolisikan oleh seorang wanita berinisial W (29) ke Polda Metro Jaya, atas perkara dugaan kekerasan seksual.

Awalnya W takut untuk menceritakan peristiwa yang menimpanya kepada publik. Namun akhirnya ia berani membongkarnya usai mendapat pendampingan psikologis.

Baca Juga:

Hasto PDIP Beberkan Penyebab Ganjar Gagal Total di Jateng: Kepala Desa Disuap, Kalau Gak Nurut Masuk Penjara

Dibongkar di Sidang Sengketa MK, BW: Pj Gubernur Dicopot Gegara Prabowo-Gibran Kalah di Aceh

Beri Bukti Intervensi Bansos, BW: Suara Prabowo di Talaud Hanya 9,01% Pada 2019, Sekarang 75,39%

Mulanya W melaporkan Norman ke Polda Metro Jaya, pada 12 Desember 2023 silam atau 7 hari usai peristiwa rudapaksa yang dilakukan Norman terhadap dirinya.

Namun nahas, laporannya saat itu ditolak. Petugas kepolisian berdalih lantaran saat itu terlapor, Norman sedang maju dalam kontestasi politik alias menjadi calon anggota legislatif.

W sempat frustasi lantaran merasa tidak mendapatkan keadilan atas apa yang diterimanya.

Baca Juga: Budaya Patriarki Jadi Salah Satu Faktor Pemerkosaan Adik oleh Kakak Kandung di Bengkulu

Hingga akhirnya, W bertemu dengan kuasa hukumnya, bernama Tommy Lambuaso.

W, wanita diduga menjadi korban pelecehan seksual Ketua DPD PSI Jakbar, NL. (tangkapan layar/ist)
W, wanita diduga menjadi korban pelecehan seksual Ketua DPD PSI Jakbar, NL. (tangkapan layar/ist)

Didampingi Tommy, W kembali melaporkan Norman, ke Polda Metro Jaya pada 10 Januari 2024. Laporan tersebut terigister dengan nomor laporan STTLP/B/135/1/2024/SPKT POLDA METRO JAYA.

"Sekarang masih dalam tahap mengumpulkan bukti-bukti dari Polda Metro Jaya," kata kuasa hukum W, Tommy Lambuaso, di Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Tommy menduga, kliennya bukan satu-satunya korban Norman. Informasi tersebut didapatkan Tommy dari kliennya usai berbincang dengan rekannya di internal PSI.

Namun korban lainnya, kata Norman, hingga saat ini belum berani untuk buka suara seperti W.

"Itu hasil komunikasi antara klien kami dengan beberapa teman-temannya yang dia kenal di internal PSI," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI