Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI (Purn) Polisi, Rikwanto, mengingatkan agar setiap anggota kepolisian terukur dalam mengambil tindakan jika menemukan tindak pidana di depan mata.
Hal itu disampaikan Rikwanto dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR bersama Kapolrestabes Semarang dan Kabid Propam Polda Jawa Tengah. Adapoun rapat tersebut membahas tewasnya siswa SMK Gamma Rizkynata Oktafandy (17) karena ditembak Aipda Robig.
"Ya, ini kasus sebenarnya sering terjadi oleh kepolisian kepada masyarakat atau sebaliknya dan di berbagai daerah. Bukan barang baru sebenarnya. Saya masih ingat istilah-istilah, kepolisian, khususnya Reskrim, sebelum bertugas itu pasti buat deklarasi dulu supaya ingat," kata Rikwanto.
"'Ingat, hati-hati'. Yang artinya begini, kalian itu harus tahu, kalau kalian sudah ke lapangan, ingat ya, satu kaki kalian itu di kuburan. Satu kaki di penjara," sambungnya.
Ia pun menjelaskan istilah yang dimaksudnya tersebut yakni jika anggota Polri yang bertugas terlambat bertindak bisa jadi langsung ke korban, terlalu cepat bertindak bisa salah dan masuk penjara.
"Itu risiko yang memang enggak bisa dihilangkan sampai sekarang. Terlalu cepat salah, terlambat jadi korban. Nah ini istilah yang masih berlaku sampai sekarang," ujarnya.
Di sisi lain, terkait tewasnya Gamma, kata dia, sempat beredar berita simpang siur. Namun setelah mendengar penjelasan dalam rapat Komisi III bahwa memang ada tindakan penembakan tersebut.
Sebagai purnawirawan Polri, ia pun memingatkan kepada jajaran Polri yang lain agar selalu bisa mewaspadai tindak-tindak seperti itu.
"Menemukan sebuah tindak pidana atau akan terjadi tindak pidana itu harusnya anggota polri harus bisa mengukur diri. Mengukur diri itu saya sedang apa, pakaian saya apa, preman, sipil, atau pakaian dinas. Atau saya sendiri berdua atau bersama kelompok. Yang saya hadapi ini kelasnya ringan, berat, atau penuh ancaman terhadap pribadi saya sendiri sebagai petugas terhadap masyarakat atau terhadap calon pelaku itu," katanya.
Baca Juga: Dalami Kasus Polisi Tembak Mati Pelajar SMK, DPR Panggil Kapolrestabes Semarang
"Ini diukur betul. Setelah diukur baru tindakan apa yang akan saya lakukan," sambungnya.