Rocky menilai ini peluang Indonesia menghidupkan semangat Presiden Soekarno melawan kapitalisme global, seperti memimpin Konferensi Asia-Afrika dan pencetus Games of New Emerging Forces (GANEFO).
Pengamat politik ini menyebutkan BRICS sebagai peluang untuk memadukan semangat antikolonialisme dengan visi sosialisme global. Namun tentu saja langkah ini memiliki konsekuensinya sendiri.
“Masuk BRICS berarti kita harus siap menghadapi blok Barat. Diplomasi mendayung di antara dua karang akan jadi ujian utama,” katanya.
Ia menegaskan bahwa Indonesia harus segera merumuskan kebijakan yang memastikan ideologi BRICS diterjemahkan ke dalam langkah nyata, seperti memprioritaskan koperasi di atas korporasi.
Keputusan ini, kata Rocky, harus menjadi awal dari perubahan kebijakan yang signifikan untuk membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi pemain global yang kuat.
"Indonesia masuk BRICS artinya kita memutuskan untuk tidak mengabdi pada sistem kapitalis," tambahnya. (Kayla Nathaniel Bilbina)