“Tuan Presiden, Ukraina tidak 'memulai' perang ini. Rusia melancarkan invasi yang brutal dan tidak beralasan, yang menelan ratusan ribu nyawa,” tulis Pence di platform X (sebelumnya Twitter).
Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya menyambut baik perubahan sikap Washington. Ia memuji kemajuan dalam pembicaraan dengan AS dan mengklaim bahwa pasukannya telah menyeberang ke wilayah Sumy di timur laut Ukraina, meskipun klaim ini segera dibantah oleh Kyiv.
Langkah Selanjutnya
Di tengah meningkatnya ketegangan politik, Zelenskyy dijadwalkan bertemu dengan utusan khusus AS, Keith Kellogg, di Kyiv pada Kamis untuk membahas hubungan antara kedua negara dan sikap pemerintahan Trump terhadap konflik yang sedang berlangsung.
Sementara itu, pembicaraan antara AS dan Rusia di Arab Saudi pada Selasa lalu semakin menegaskan bahwa Washington dan Moskow berusaha membangun kembali dialog, meskipun tanpa melibatkan Kyiv. Hal ini semakin memunculkan kekhawatiran bahwa Ukraina dan sekutu Eropanya akan dipinggirkan dalam kesepakatan damai yang mungkin tercapai di masa mendatang.
Trump sendiri mengklaim bahwa hanya dirinya dan pemerintahannya yang mampu mengakhiri perang ini.
“Kami berhasil menegosiasikan akhir perang dengan Rusia, sesuatu yang semua orang akui hanya dapat dilakukan oleh 'TRUMP' dan pemerintahan Trump,” katanya.