Tips Puasa Aman dan Nyaman untuk Penderita Gangguan Paru dan Pernapasan Menurut Pakar

Minggu, 02 Maret 2025 | 13:48 WIB
Tips Puasa Aman dan Nyaman untuk Penderita Gangguan Paru dan Pernapasan Menurut Pakar
ilustrasi pernapasan berat (freepik.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

3. Konsumsi Obat dengan Pola yang Tepat

Bagi pengidap penyakit paru yang harus mengonsumsi obat, Prof. Tjandra mengingatkan agar tetap mengikuti aturan dokter dan menyesuaikan jadwal minum obat dengan pola puasa.

“Jika obat harus diminum tiga kali sehari, bisa diatur saat berbuka, sebelum tidur setelah tarawih, dan saat sahur. Jika dua kali sehari, cukup saat berbuka dan sahur,” jelasnya.

Terkait penggunaan inhaler, yang sering dipertanyakan apakah membatalkan puasa atau tidak, ia menyarankan untuk memilih jenis kerja panjang atau long-acting yang bisa digunakan setelah berbuka dan sebelum sahur. Sedangkan bagi pasien yang membutuhkan oksigen, jika penggunaannya hanya sesekali dan dalam kondisi terkontrol, maka masih bisa ditoleransi.

Namun, jika sudah dalam kondisi parah dan memerlukan oksigen intensif, perlu pertimbangan lebih lanjut terkait kewajiban berpuasa.

4. Momentum untuk Berhenti Merokok

Bagi perokok, puasa bisa menjadi kesempatan emas untuk berhenti merokok. Karena waktu puasa di Indonesia yang selama 14 jam telah berhasil tidak merokok.

“Marilah gunakan momentum yang baik ini untuk tetap terus tidak merokok di sore dan malam hari, dan juga nanti sesudah Iedul Fitri, sehingga bulan puasa tahun ini menjadi saat berharga bagi kesehatan para perokok karena berhasil berhenti merokok sepenuhnya," pesannya.

Baca Juga: Tantangan Kesehatan Indonesia: Pencegahan dan Terapi untuk Penyintas TB dan Penyakit Paru Kronis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI