Siswa Puasa Tetap Dapat MBG untuk Berbuka, Kepala BGN Jamin Menu Tak akan Basi

Senin, 03 Maret 2025 | 17:02 WIB
Siswa Puasa Tetap Dapat MBG untuk Berbuka, Kepala BGN Jamin Menu Tak akan Basi
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. (Suara.com/Lilis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama bulan Ramadan tetap dijalankan, hanya saja dengan adaptasi waktu pelaksanaan. Dadan mengatakan, waktu pembagian MBG disesuaikan dengan daerah masing-masing.

"Untuk tahap awal ini mekanismenya di daerah yang mayoritas puasa, makanannya dibawa untuk buka (puasa). Kemudian untuk daerah-daerah yang nanti terindifikasi lebih banyak yang tidak puasanya, pelayanannya akan normal seperti biasa," kata Dadan ditemui usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (3/2/2025).

Bagi daerah-daerah dengan mayoritas beragama Islam puasa, Dadan menyarankan agar sekolah lakukan buka puasa bersama dengan menu MBG, minimal satu kali. Dia memastikan menu MBG untuk buka puasa itu bisa tahan lama dan kualitas tetap baik. Karena pembagiannya juga baru dilakukan ketika jelang buka puasa.

"Ya, kita usahakan semua makanan yang tahan lama. Misalnya susu, telur, buah, kurma, kemudian kue kering. Jadi kami hari ini terakhir mencoba sayuran-sayuran yang bisa tahan 12 jam," ujarnya.

Adapun menu yang disajikan akan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing dan tergantung bahan baku yang ada. Dadan mengingatkan kepada para pengurus SPPG harus memilih bahan-bahan yang tahan lama.

Menanggapi adanya temuan menu MBG yang basi dan daging masih mentah di sejumlah daerah, Dadan menekankan kalau pihaknya sudah lakukan evaluasi terkait hal tersebut. Menurutnya, hal itu terjadi akibat kelalaian pihak SPPG yang belum terbiasa memasak dalam jumlah banyak.

"Kami sudah kualifikasi, kami evaluasi setiap hari. Rata-rata itu karena masih belum terbiasa. Jadi kami sekarang menyarankan, menginstruksikan kepada yang baru-baru agar memulai program dari jumlah kecil. Karena meskipun ibu-ibu sudah biasa masak untuk 5 sampai 10 orang. Tapi untuk bisa memasak lebih dari seribu itu butuh pembiasaan," ujar Dadan.

Dia memberi intruksi kepada penanggung jawab SPPG yang baru dibuka agar menyajikan MBG secara bertahap. Bisa dimulai dari 100-150 porsi per hari. Kemudian secara bertahap bisa bertambah dari 500, 700, sampai seribu porsi per hari. Hingga akhirnya bisa mencapai 3.000 porsi setiap hari.

Baca Juga: Zulhas Ungkap Program MBG Habiskan Rp 1-2 Triliun Uang Negara per Bulan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI