Telan Korban Jiwa 1.700 Orang, Ini Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Gempa Myanmar

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 31 Maret 2025 | 23:11 WIB
Telan Korban Jiwa 1.700 Orang, Ini Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Gempa Myanmar
Bangunan runtuh usai gempa di Myanmar (x.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Myanmar dilanda gempa besar dengan magnitudo 7,7 pada Jumat (28/3/2025). Akibat gempa tersebut, otoritas Myanmar menyatakan, pada Minggu (30/3), sebanyak 1.700 orang tewas.

Selain itu, otoritas setempat juga mencatat jumlah korban luka akibat gempa Myanmar mencapai 3.400 orang. Sementara 300 lainnya masih hilang.

Gempa tersebut juga dirasakan di Thailand. Sebanyak 17 orang dilaporkan tewas, 32 terluka, dan 83 orang hilang.

Berikut hal-hal yang perlu diketahui mengenai gempa besar di Myanmar:

Wilayah terjadinya gempa

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa yang berpusat di Sagaing, Myanmar, pada kedalaman 10 kilometer itu terjadi pada pukul 12.50 waktu setempat. Gempa pertama itu disusul gempa berikutnya dengan magnitudo 6,4 12 menit kemudian.

Sagaing adalah kota yang berlokasi di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar setelah Yangon.

Kota Mandalay yang memiliki populasi di atas satu juta orang itu berjarak sekitar 260 kilometer dari ibu kota Myanmar, Naypyidaw.

Bagaimana gempa Myanmar itu terjadi

Baca Juga: Oposisi Myanmar Sepakat Gencatan Senjata Usai Gempa Dahsyat

Lapisan atas bumi terbagi menjadi beberapa bagian, yang disebut lempeng tektonik, yang semuanya terus menerus bergerak.

Beberapa bergerak berdampingan, sementara yang lain berada di atas dan di bawah satu sama lain. Pergerakan inilah yang menyebabkan gempa bumi dan gunung berapi.

Sebuah gedung yang roboh terlihat setelah gempa magnitudo 7,7 terjadi di Mandalay yang mengakibatkan oposisi Myanmar umumkan gencatan senjata
Sebuah gedung yang roboh terlihat setelah gempa magnitudo 7,7 terjadi di Mandalay yang mengakibatkan oposisi Myanmar umumkan gencatan senjata

Myanmar dianggap sebagai salah satu wilayah yang secara geologis paling "aktif" di dunia karena terletak di atas pertemuan empat lempeng tektonik ini - lempeng Eurasia, lempeng India, lempeng Sunda, dan lempeng mikro Myanmar.

Pegunungan Himalaya terbentuk akibat tumbukan lempeng India dengan lempeng Eurasia, dan tsunami 2004 akibat pergerakan lempeng India di bawah lempeng mikro Myanmar.

Ada patahan besar yang disebut patahan Sagaing, yang membelah Myanmar dari utara ke selatan dan panjangnya lebih dari 1.200 kilometer.

Menurut Survei Geologi AS (USGS), gempa bumi yang terjadi di Myanmar pada 28 Maret 2025 itu terjadi akibat patahan geser antara lempeng India dan Eurasia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI