Ungkap Kebocoran Dana di Bank DKI Diduga Ulah Hacker, Pramono Diminta Tak Gegabah

Kamis, 10 April 2025 | 15:18 WIB
Ungkap Kebocoran Dana di Bank DKI Diduga Ulah Hacker, Pramono Diminta Tak Gegabah
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (Suara.com/Lilis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jangan sampai saling menyalahkan dan fokus kepada percepatan pemulihan sistem" pungkasnya.

Ungkap Kebocoran Dana di Bank DKI

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung sebelumnya mengungkap terjadinya kebocoran dana pada Bank DKI. Hal ini mengakibatkan kerugian karena adanya uang hilang di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) perbankan itu. 

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menerima kunjungan Gubernur Banten Andra Soni dan jajarannya di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2025). (Suara.com/Fakhri)
ILUSTRASI. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menerima kunjungan Gubernur Banten Andra Soni dan jajarannya di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2025). (Suara.com/Fakhri)

Pramono menyebut dana yang bocor itu merupakan dana cadangan milik Bank DKI. Karena itu, Bank DKI sendiri yang dirugikan karena kejadian ini.

"Siapa yang dirugikan? Yang dirugikan adalah Bank DKI. Enggak, enggak. Ini adalah dana yang semacam dana deposito atau dana cadangan yang dimiliki oleh Bank DKI," ujar Pramono di Gedung DPRD DKI, Rabu (9/4/2025).

Politisi PDI Perjuangan (PDIP) itu juga memastikan tak ada dampak pada nasabah. Dana nasabah yang disimpan Bank DKI disebutnya aman dan tak ikut bocor.

"Sama sekali tidak ada dampak kepada nasabah. Karena yang diganggu itu adalah rekeningnya Bank DKI yang ada di Bank BNI. Sehingga dengan demikian sebenarnya kepada nasabah tidak ada gangguan sama sekali," ucapnya.

Lebih lanjut, Pramono telah meminta jajaran direksi Bank DKI untuk memulihkan lagi layanan yang sempat dimatikan seperti transfer antarbank dan transaksi pakai QRIS.

"Maka sejak kemarin saya sudah meminta untuk seluruh fasilitas transaksi yang dimiliki oleh Bank DKI. Dinormalkan kembali. Sehingga dengan demikian sama sekali tidak ada nasabah yang dirugikan," pungkasnya.

Baca Juga: MUI Minta Prabowo Belajar Lagi Sejarah Zionis Israel: Jangan Tertipu Mulut Manis Mereka!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI