Kendati pesanannya menurun, tetapi tidak membuat Gloaguen mengeluh, ia justru merasa sebaliknya.
"Saya sangat bangga dengan pelanggan saya. Mereka muda, berpendidikan tinggi, dan sangat demokratis. Itulah kenyataannya bagi Putin... dan bagi Tiongkok. Kita tahu ketika ada kediktatoran yang terjadi di suatu negara," katanya, seraya menyatakan bahwa pembaca Prancisnya mulai memandang Amerika dengan cara yang sama.
"Mereka tidak ingin menghabiskan uang mereka di Amerika Serikat," tambah Gloaguen.
Dia mencatat bahwa penurunan mendadak dalam penjualan di AS diimbangi oleh peningkatan penjualan buku tentang "Kanada dan negara-negara lain."
Hal itu menjadi bukti lain dari industri perjalanan yang mulai mendukung gagasan tentang meningkatnya kekecewaan terhadap Amerika Serikat.
![Ilustrasi kebijakan tarif Trump. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/12/71551-ilustrasi-kebijakan-tarif-trump-ist.jpg)
Kebijakan tarif dagang yang diterapkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump selama masa jabatannya telah menimbulkan dampak signifikan terhadap perekonomian global.
Trump menerapkan tarif impor dengan tujuan untuk melindungi industri domestik AS, mengurangi defisit perdagangan, dan mendorong negara-negara lain untuk melakukan negosiasi ulang perjanjian perdagangan dengan AS.
Kebijakan ini mencerminkan pendekatan "America First" yang diusung oleh Trump, yang menekankan kepentingan nasional AS di atas kerja sama multilateral.
Baca Juga: Akali Tarif Trump, Apple Kirim 600 Ton iPhone dari India-China ke AS Hanya Dalam 3 Hari
Tarif Baja dan Aluminium:Trump memberlakukan tarif impor sebesar 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium dari berbagai negara, termasuk sekutu tradisional AS.
Kebijakan ini memicu reaksi keras dari negara-negara yang terkena dampak, yang membalas dengan tarif mereka sendiri terhadap produk-produk AS.
Trump melancarkan perang dagang dengan Tiongkok, menerapkan tarif pada berbagai produk impor Tiongkok senilai ratusan miliar dolar AS.
Tiongkok membalas dengan tarif mereka sendiri, menciptakan ketegangan perdagangan yang berkepanjangan antara kedua ekonomi terbesar dunia.
Trump menegosiasikan ulang Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), menghasilkan Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA).
USMCA memperkenalkan perubahan signifikan pada aturan perdagangan regional, termasuk persyaratan konten otomotif yang lebih ketat.