Menteri PPPA Soroti Insiden Pelecehan di KRL: Alarm Perempuan Belum Aman

Minggu, 13 April 2025 | 10:17 WIB
Menteri PPPA Soroti Insiden Pelecehan di KRL: Alarm Perempuan Belum Aman
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi. (Suara.com/Lilis)

Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi menyampaikan keprihatinan mendalam dan mengecam tindakan pelecehan seksual yang dialami seorang perempuan pengguna Commuter Line di Stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Tanah Abang pada April 2025.

“Peristiwa ini kembali menjadi alarm bahwa ruang publik masih belum sepenuhnya aman, khususnya bagi perempuan dan kelompok rentan,” ujar Arifah dalam keterangannya, Minggu (13/4/2025).

Kementerian PPPA melalui tim layanan SAPA 129 telah melakukan koordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (UPT PPPA) Provinsi DKI Jakarta terkait kasus ini.

Petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga telah mengidentifikasi pelaku melalui penelusuran rekaman CCTV Analytic.

Identifikasi tersebut dilakukan guna memberikan notifikasi dan memasukkan pelaku ke daftar hitam (blacklist) apabila kembali memasuki area stasiun.

Pihaknya juga saat ini sudah terhubung dengan korban untuk melakukan pendampingan terkait laporan secara hukum maupun psikologis.

Arifah menyerukan peran aktif seluruh pihak, mulai dari operator transportasi, aparat penegak hukum, hingga masyarakat untuk bersama menciptakan ruang yang aman bagi semua orang.

“Masyarakat yang menyaksikan atau mengetahui adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat segera melapor," pesan Arifah.

Dia menyampaikan, laporan bisa disampaikan melalui hotline Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 atau WhatsApp 08111-129-129.

Baca Juga: Komnas HAM Ingatkan Publik Kawal Kasus Mantan Kapolres Ngada agar Korban Dapat Keadilan

Berkaca dari kasus pelecehan di KRL itu, Arifah menekankan bahwa perempuan harus dilindungi agar dapat hidup dengan aman, bermartabat, dan bebas dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.

Pelaku Di-Blacklist KAI

Calon penumpang antre memasuki gerbong KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Kamis (3/4/2025). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym.
Calon penumpang antre memasuki gerbong KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Kamis (3/4/2025). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym.

Sebelumnya, KAI Commuter memasukkan identitas terduga pelaku pelecehan seksual di Stasiun Tanah Abang ke daftar hitam atau blacklist dari pengguna transportasi Commuter Line sebagai bentuk komitmen menciptakan transportasi publik yang aman dan nyaman.

VP Corporate Secretary Joni Martinus dikonfirmasi di Jakarta, Rabu lalu mengatakan pihaknya bergerak cepat sejak mendapatkan info kejadian dari petugas di lapangan mengenai pelecehan seksual yang menimpa seorang wanita pengguna Commuter Line di Stasiun Tanah Abang pada 2 April 2025.

Joni menyampaikan, pelaku yang diduga melakukan perbuatan tak senonoh tersebut telah teridentifikasi melalui penelusuran CCTV Analytic.

"Identitas pelaku telah dimasukkan ke dalam database CCTV Analytic guna memberikan notifikasi sebagai oknum yang di-blacklist, jika sewaktu-waktu terduga pelaku masuk ke area stasiun kembali, yang bersangkutan tidak dapat menggunakan layanan Commuter Line lagi," ujar Joni.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI