Buntut Isu Matahari Kembar Usai Menteri Temui Jokowi: PSI: Silaturahmi Perintah Agama, Kok Dicurigai

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Jum'at, 18 April 2025 | 08:52 WIB
Buntut Isu Matahari Kembar Usai Menteri Temui Jokowi: PSI: Silaturahmi Perintah Agama, Kok Dicurigai
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat bersama Presiden ke-7 Jokowi. [Suara.com/Ari Welianto]

Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menganggap pernyataan yang mencurigai silaturahmi sejumlah menteri ke kediaman Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi sebagai pikiran sempit.

Juru Bicara DPP PSI, Agus Herlambang, mengatakan kedatangan sejumlah Menteri ke kediaman Jokowi di Solo usai lebaran dalam rangka silaturahmi Idul Fitri.

"Kedatangan sejumlah menteri ke Pak Jokowi kemarin itu dalam rangka silaturahmi Idul Fitri. Kok malah dicurigai macam-macam? Kecurigaan yang lahir dari pikiran sempit. Silaturahmi itu perintah agama lho," kata Agus dalam keterangannya, Jumat 18 April 2025.

Sebelumnya Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyoal kunjungan para Menteri ke Jokowi. Ia menyebut soal matahari kembar.

Terkait itu, Agus menganggap para menteri selama ini bekerja dengan baik dan solid, mengikuti arahan Presiden Prabowo, sehingga tidak ada dualisme kepemimpinan.

Lebih lanjut, Agus menegaskan justru silaturahmi seharusnya tidak berhenti saat hubungan resmi-profesional berakhir.

"Silaturahmi seharusnya tetap dilakukan sebagai individu, bukan sebagai anak buah," kata dia.

"Karena di esensi silaturahmi terletak pada sikap saling menghormati sesama manusia, bukan karena didorong kewajiban formalistis sebagai anak buah, misalnya," Agus menambahkan.

Sementara itu terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, menganggap ada pihak yang ingin membenturkan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden ketujuh RI Jokowi.

Baca Juga: Jokowi Geram! Siap Laporkan Kasus Ijazah Palsu ke Polisi?

Hal itu menyusul adanya isu matahari kembar seiring sejumlah menteri sowan lebaran ke Jokowi di Solo.

"Saya secara moral secara konseptual bahwa sejatinya kita tidak berprasangka macam-macam ketika ada orang bersilaturahmi apalagi masih dalam suasana idulfitri. Karena silaturahmi adalah perbuatan mulia yang diperintahkan oleh agama," kata Idrus Marham di Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (17/4/2025).

"Ya saya kira kita kan sudah tahu, yang paling dibenturkan pak Jokowi dengan Pak Prabowo. Dianggap masih ikut cawe-cawe," sambungnya.

Presiden ke-7 Jokowi saat memberikan keterangan kepada awak media. (Suara.com/Ari Welianto)
Presiden ke-7 Jokowi saat memberikan keterangan kepada awak media. (Suara.com/Ari Welianto)

Ia mengatakan, Prabowo juga sudah menegaskan jika mantan-mantan presiden sebelumnya tak pernah melakukan cawe-cawe.

"Kenapa? Karena bagaimanapun beliau memimpin bangsa ini, pak SBY sudah memimpin 10 tahun, Mbak Mega sudah memimpin, Pak Jokowi sudah memimpin, tentu punya pengalaman. Maka pak Prabowo gentle, patriotik. Ini untuk kepentingan nasionalisme ngajak, ayo pengalamannya, ada gak sumbangan," katanya.

"Tentu Pak Prabowo sebagai pemimpin otentik hari ini, sebagai presiden tentu tidak secara serta merta mengcopy paste. Tapi tentu juga pak Prabowo melihat dari sisi substansi program seperti apa kalau ada masukan," sambungnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI