"Kalau ini pekerjaan kemanusiaan, sehingga itulah yang menjadi faktor untuk melakukan perekrutan anggota damkar yang baru," jelas Pramono.

Menurut Pramono, kebutuhan akan penambahan personel di Dinas Gulkarmat memang sangat mendesak. Tidak hanya bertugas menangani kebakaran, petugas damkar juga sering terlibat dalam berbagai tugas penyelamatan yang sangat diperlukan oleh masyarakat.
Pada 2024, Dinas Gulkarmat tercatat menangani sebanyak 1.969 kasus kebakaran dan hampir 6.800 kasus penyelamatan.
"Artinya, kepercayaan publik kepada damkar cukup tinggi, hampir ada 6.800 kasus. Sehingga dengan demikian inilah yang secara khusus saya pesankan ke kepala dinas dan seluruh jajaran untuk membangun kepercayaan publik. Ini yang perlu ditingkatkan," pungkas Pramono.

Minim Jumlah Personel
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, juga menyatakan bahwa jumlah personel pemadam kebakaran saat ini masih jauh dari ideal. Saat ini, Dinas Gulkarmat hanya memiliki sekitar 3.700 petugas, padahal seharusnya Jakarta membutuhkan 11.000 personel untuk mencakup seluruh kelurahan.
"Satu unit itu harus diawaki 6 orang, sekarang 3 orang, berarti ada dobel fungsi. Nah itu bisa membahayakan bagi mereka dalam menjalankan tugas," kata Satriadi kepada wartawan pada Februari lalu.
Dinas Gulkarmat sudah mengajukan anggaran untuk penambahan personel sejak tiga tahun lalu, namun hingga kini permohonan tersebut belum mendapatkan alokasi dana.
"Faktanya kita kekurangan personel. Karena bukan apa-apa, aduh, saya kasihan sama anggota saya. Kelelahan, capek loh, mereka, tuh," ungkap Satriadi.
Baca Juga: Jajal Drone Penebar Benih di Sumsel, Prabowo Kaget: Ternyata Sehari Bisa 25 Hektare
Untuk mengatasi kekurangan personel, Dinas Gulkarmat membentuk relawan kebakaran yang berasal dari masyarakat. Relawan ini berperan dalam membantu proses penanggulangan kebakaran, seperti menggulung dan menarik selang, serta melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran di lingkungan sekitar.
"Makanya tahun kemarin angka kebakaran turun 13,4 persen. Itu karena ada program kita terkait dengan pengadaan APAR, pembentukan relawan kebakaran, dan sebagainya," kata Satriadi menambahkan.