“PIK 2 harus menjadi model pariwisata urban yang tidak hanya menarik secara estetika dan ekonomi, tetapi juga menjadi contoh bagaimana harmoni dengan alam dan budaya bisa terwujud di tengah modernitas,” pungkas Azril.
DPRD DKI Dorong Wisata Religi di Jakarta Diperbanyak
Anggota DPRD DKI Jakarta Kevin Wu sebelumnya mendorong agar tempat wisata berkonsep religi diperbanyak di Ibu Kota. Menurutnya, wisata religi tidak selalu identik dengan tempat-tempat ziarah konvensional.
Saat ini, konsep wisata juga dapat menyentuh dimensi kontemplatif, yakni ruang di mana masyarakat bisa memperbaiki diri dari dalam, menemukan makna hidup, sekaligus menjalin harmoni antarumat.
“Wisata jangan hanya identik dengan hiburan atau hingar-bingar. Kita perlu ruang-ruang perenungan. Tempat yang membangkitkan spiritualitas dan nilai kemanusiaan. Di sinilah letak pentingnya wisata religi yang dikemas secara inklusif,” ujar Kevin kepada wartawan, Kamis (24/4/2025).
Ia mencontohkan salah satunya seperti di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). Meski dikenal sebagai tempat berbagai properti mewah, PIK menjadi titik berkumpulnya berbagai tempat ibadah lintas agama.
“PIK telah menunjukkan bagaimana ruang publik bisa dibangun dengan semangat keberagaman, tanpa mengorbankan nilai spiritualitas. Ini bentuk konkret dari toleransi yang hidup dan berdaya,” ujar Kevin.
Ia mengakui awalnya memang sempat ada keluhan seperti tak terdengarnya suara azan. Namun, kini hal itu disebutnya telah diperbaiki oleh pihak pengembang. Lalu, ada juga rencana pembuatan rumah ibadah bersama dalam waktu dekat.
“Ketika ada masukan, misalnya belum terdengar azan atau belum ada fasilitas ibadah tertentu, pihak pengembang langsung merespons. Ini bukan hanya urusan teknis, tapi bagian dari tanggung jawab sosial dan penghormatan terhadap keragaman,” jelasnya.
Baca Juga: Sebut Anggaran Fantastis MBG Irasional, Ekonom Ferry Latuhihin: Kok Maksa Banget, Ini Proyek Siapa?
Ia juga menyebut bahwa semangat keberagaman wisata religi moden yang ditunjukkan bjsa menjadi contoh bagi kawasan lain, bahkan sebagai acuan untuk menyelenggarakan kegiatan lintas agama berskala nasional maupun internasional.