“Supaya kecurigaan tidak transparan itu hilang. Karena itulah yang menjadi persoalan perekrutan PPSU selama ini,” kata Pramono.
Sementara itu, sejak pagi tadi, terpantau masyarakat berbondong-bondong mengunjungi Balai Kota untuk mengikuti rekrutmen PPSU.
Pencari kerja petugas PPSU berasal dari berbagai kalangan mulai dari usia muda hingga tua dengan berbagai latar belakang pendidikan.
Bahkan, tak sedikit warga yang membawa anaknya saat mengikuti proses rekrutmen.
Salah satunya adalah Sumira (46) asal Jakarta Barat yang sudah datang dan mengantre sejak pukul 08.00 hingga 11.30 WIB di Balai Kota.
Dirinya mengaku mendapatkan informasi rekrutmen PPSU dari siaran (broadcast) grup WhatsApp RT di rumahnya.
“Pesannya berbunyi dibuka lowongan kerja untuk PPSU. Butuh 1.600 orang lebih dari grup kader yang ngasih tau. Nah di situ terjadi pro dan kontra, karena kan ada yang hoaks dan ada yang enggak. Karena saya butuh kerja, walaupun ibu-ibu, datang saja ke sini. Ternyata kata satpam ada bu, dari jam 8 sampai jam 12,” jelas Sumira.
Dia menjelaskan, berkas-berkas yang ia siapkan berupa fotokopi KTP, KK (Kartu Keluarga), Ijazah pendidikan terakhir, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), surat keterangan bebas narkoba, hingga surat kesehatan dan foto.
“Setelah menyerahkan berkas, tunggu tiga hari pengumuman lagi. Belum tahu tahapan selanjutnya apa,” kata Sumira.
Baca Juga: Klaim Siap Pelototi Rekrutmen PPSU, Pramono: Saya buat Transparan Agar Tak Ada Rumor Ordal!
Bahkan, ada juga warga lainnya yang sudah datang sejak pagi namun kehabisan nomor antrean. Mereka mengatakan akan kembali lagi ke Balai Kota esok hari untuk mengikuti rekrutmen PPSU.