
"Jadi tidak dengan cara kekerasan, tidak dengan ancaman. Dan pendidikan itu maknanya menumbuhkan potensi anak. Menumbuhkan potensi anak yang saling berbeda," kata Kak Seto kepada Suara.com saat dihubungi pada Jumat (9/5/2025).
Kak Seto menekankan bahwa pendekatan kekerasan atau menakut-nakuti anak justru bisa berdampak buruk pada tumbuh kembang psikologis anak. Alih-alih menjadi disiplin, anak justru berpotensi mengalami trauma dan menarik diri dari lingkungan sosial.
"Jangan sampai pendidikan itu ada unsur paksaan, ancaman, seolah anak hanya robot saja. Anak adalah subyek yang mempunyai potensi yang akan berkembang," ujarnya.
Kak Seto juga mengingatkan pentingnya peran orang tua sebagai pendidik utama dalam keluarga. Pendidikan yang paling berpengaruh justru terjadi di rumah, bukan hanya di sekolah. Dengan menjadi sahabat anak, orang tua bisa menciptakan ruang yang aman dan penuh kasih, sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan sehat secara emosional.
"Tidak dengan cara kekerasan. Dengan cara kekerasan anak justru akan lari antara fight atau flight," pungkasnya.