Penasehat Hukum Agus, M. Alfian Wibawa mengatakan saat menyampaikan pembelaan awal, Agus menyebut-nyebut kekurangan.
Bahkan mengingat kondisi orangtuanya. Hal tersebut membuat sedikit emosional sehingga menangis dan sampai muntah.
"Pembelaan awal yang nyebut-nyebut dirinya yang kurang terus kemudian orangtuanya itu saja," katanya Rabu (14/5/2025) sore.
Ia membantah Agus mengamuk di dalam ruang sidang. Hanya saja dia menangis sebagai luapan emosinya dan sesaat setelah itu sudah tenang kembali dan sidang dilanjutkan.
"Dia hanya meluapkan emosinya, nangis dan sebagainya. Tadi sudah dibersihkan dan sidang kembali dilanjutkan," ungkapnya.
Sementara itu, penasehat hukum lainnya Michael Anshori mengatakan pada saat pembacaan pembelaan pensehat hukum menyampaikan riwayat kehidupan terdakwa sejak masih kecil.
Selain itu meminta keadilan karena tersakiti dan bahkan dia tidak memiliki lengan.
"Kami tadi menyampaikan tadi mengulas jadi Terdakwa terharu kami mengulas mengenai riwayat kehidupannya sejak dia kecil, meminta keadilan bagimana dia dari awal tersakiti yang tidak memiliki lengan sejak lahir itu yang kami ulas sehingga terdakwa emosional kemudian sempat terjadi insiden muntah. Nangis dan muntah," ujarnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, sidang sempat di skors dan menunggu hingga terdakwa merasa tenang.
Baca Juga: Pegawai Universitas Mataram Diduga Hamili Mahasiswi KKN Jadi Tersangka
"Tadi sempat di skors untuk membersihkan itu saja kemudian dilanjutkan untuk pembacaan pledoi," ungkapnya.