Mereka kemudian ditempatkan di depan Gedung Kementerian ESDM untuk melakukan unjuk rasa.
"Ojol bersatu tak bisa dikalahkan," kata salah satu orator dari atas mobil komando.
![Massa pengemudi ojek online atau ojek daring berunjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (29/8/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/29/95831-demo-ojol-di-patung-kuda-demo-ojol-di-jakarta-ojek-online-ojek-daring.jpg)
Salah satu orator menyebut para ojol datang dari berbagai daerah seperti Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang, Cianjur, dan lainnya.
"Ini ada kawan kita dari Karawang. Ini bukti aksi kita tidak main-main," kata orator itu.
Pemantik Ojol Mogok
Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono sebelumnya menyebut sederet masalah yang memantik para ojol untuk mogok besar-besaran.
Igun menjelaskan, aksi ini dipicu oleh dugaan pelanggaran pihak perusahaan aplikator dalam menetapkan potongan biaya aplikasi.
"Terjadinya pelanggaran peraturan regulasi Kepmenhub KP nomor 1001 tahun 2022 mengenai potongan biaya aplikasi 20 persen yang dilanggar oleh perusahaan aplikator-aplikator besar hingga mencapai 50 persen," beber Igun kepada Suara.com, Jumat (16/5/2025).
Nantinya, aksi ini juga akan menuntut tiga hal, yakni meminta payung hukum untuk ojol, menetapkan potongan biaya aplikasi sebesar 10 perse, dan revisi tarif.
Baca Juga: Menyemut di Patung Kuda, Kawasan Ring Satu Istana Mendadak Lumpuh Imbas Demo Ojol
Ojol juga meminta aplikator menghapus sistem aceng, slot, double order, hemat, dan lainnya yang mengakibatkan tarif turun di bawah standar.
Selama aksi, Igun juga menyerukan para ojio mematikan aplikasi selama satu hari penuh pada 20 Mei 2025.
"Selain aksi unjuk rasa, GARDA juga melakukan aksi offbid atau mematikan aplikasi massal total seluruh Jabodetabek selama satu Selasa 20 Mei 2025 mulai jam 00.00 sd jam 23.59 WIB," pungkasnya.