Lahan Sempit? Ustadz Adi Hidayat Tawarkan Solusi Panen Padi di Rumah dengan 'Si Opung'

Muhammad Yunus Suara.Com
Minggu, 01 Juni 2025 | 21:57 WIB
Lahan Sempit? Ustadz Adi Hidayat Tawarkan Solusi Panen Padi di Rumah dengan 'Si Opung'
Mendes PDT, Yandri Susanto, saat memperkenalkan Si Opung di Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (1/6/2025) [Suara.com/ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto bersama dengan Ustadz Adi Hidayat mengenalkan solusi olah padi terapung yang diberi nama Si Opung.

Si Opung tersebut dipamerkan pada kegiatan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kemendes PDT dengan Yayasan Quantum Akhyar Institute.

Untuk program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina), di Desa Sindanglaya, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Minggu 1 Juni 2025.

Mendes PDT, Yandri Susanto, di Serang, mengatakan, Si Opung ini menjadi solusi bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan luas tetapi tetap bisa menanam padi di pekarangan rumahnya dengan metode terapung.

"Jadi sudah tidak ada alasan lagi bagi warga untuk tidak menanam secara mandiri, karena sudah jelas solusinya ada," ujarnya.

Sehingga, Yandri mengharapkan, hal ini bisa dipelajari oleh Kepala Desa di Kabupaten Serang agar dapat disebar luaskan kembali kepada masyarakat di masing-masing Desa.

"Melalui Gerina ini, Kabupaten Serang harus menjadi pelaku sendiri dan bukan penonton sehingga mampu mewujudkan Asta Cita Pak Presiden Prabowo Subianto," katanya.

Sementara itu, Pimpinan Yayasan Quantum Akhyar Institute, Ustadz Adi Hidayat, mengatakan akan menghadirkan ahli-ahli agar para Kepala Desa di Kabupaten Serang bisa belajar melakukan penanaman Si Opung di desanya masing-masing.

"Ini nanti seperti yang kita buat di Palembang yang disesuaikan ukuran yang kita tanam. Bahkan sudah bisa panen tiga sampai empat kali dalam setahun," ucapnya.

Baca Juga: Padi Apung Hulu Sungai Utara: Solusi Ketahanan Pangan dari Lahan Terendam

Ia menjelaskan, dengan metode penanaman Si Opung para petani tidak harus buka lahan karena bisa dibuat pakai terpal di area halaman rumah atau kantor desa.

"Nanem padi tidak lagi perlu punya sawah, yang punya kolam bisa ditanami padi dan di kolamnya dikasih bibit ikan. Jadi ada investasi untuk lauk-pauknya, kemudian padi itu dipanen lauknya juga sudah ada," jelasnya.

Mojokerto Dukung Swasembada

Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Rizal Octavian menyatakan bahwa Kabupaten Mojokerto siap mendukung usaha swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada acara Rembuk Tani bersama Wakil Menteri BUMN, Minggu 1 Juni 2025.

"Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Mojokerto akan terus berkomitmen dan terus mendukung dalam upaya swasembada pangan, yang merupakan ASTA CITA dari Bapak Presiden Republik Indonesia," kata Wakil Bupati Mojokerto, Jawa Timur Muhammad Rizal Octavian pada kegiatan tersebut di Desa Bicak, Kecamatan Trowulan.

Ia mengatakan sektor pertanian Kabupaten Mojokerto sendiri berhasil meraih hasil positif pada produktivitas padi di tahun 2023-2024, yang mencapai angka 318.065 ton gabah kering panen (GKP).

"Peningkatan produksi padi tahun 2023 dan tahun 2024 di Kabupaten Mojokerto menunjukkan tren positif, pada tahun 2024 produksi GKP kita mencapai 318.065 ton, dan kami optimistis target di tahun 2025 sebesar 319.821 ton bisa tercapai," katanya.

Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo pada sesi arahannya mengungkapkan impian dan harapan Presiden Prabowo yang akan diwujudkan melalui misi swasembada pangan.

Selain untuk mewujudkan ketahanan pangan dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan bahwa pelaksanaan swasembada pangan juga diperuntukkan kepada para petani.

Khususnya di desa-desa agar kesejahteraannya meningkat dengan adanya kebijakan pemerintah pusat yang mendukung usaha pertanian.

"Harapan Presiden, desa-desa pertanian ini maju, modern dengan mekanisasi dan kesejahteraannya meningkat, ini usaha keras Presiden dengan kita semua, pertanian produktif hasilnya melimpah, dan kedepannya kita menjadi lumbung pangan dunia," kata Wamen BUMN itu.

Kegiatan Rembuk Tani bersama Wakil Menteri BUMN di Desa Bicak Trowulan merupakan wadah untuk menampung aspirasi sekaligus berdiskusi antara para petani dengan para tokoh penyokong pertanian yang hadir.

Hal ini ditunjukkan dengan hadirnya jajaran Forkopimda Mojokerto dan para pemangku kepentingan seperti Jajaran Pimpinan Kementerian BUMN, direksi PT Pupuk Indonesia, hingga Jajaran Direksi Perum Bulog.

Sebelum acara rembuk tani dimulai Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Wakil Bupati Mojokerto dengan di dampingi para pemangku kepentingan berkesempatan untuk menanam padi bersama para petani sebagai salah satu wujud dukungan terhadap swasembada pangan Republik Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI